Pacar 24 Jam

550 28 0
                                    

#romance-psychology

.

—————————————————————
Homosexual adalah ketertarikan seseorang kepada sesama jenis. Heterosexual adalah ketertarikan seseorang kepada lawan jenis. Bisexual adalah orang-orang yang memiliki ketertarikan baik kepada lelaki ataupun perempuan.
Inseminasi buatan atau inseminasi artifisial adalah pemasukan secara sengaja sel sperma ke dalam rahim atau serviks seorang wanita dengan tujuan memperoleh kehamilan melalui inseminasi dengan cara selain hubungan seksual. —(Cr. : Wikipedia)
—————————————————————
.

—————————————————————
Disclaimer !

Cerita ini cuma fiktif. Jadi jika ada kesamaan tokoh, ide cerita, alur, dan sebagainya, itu adalah kebetulan saja. Jadi tolong dimaklumi ya.
—————————————————————

.
.
.
.


Seorang pria sedang memilah-milah baju didalam lemarinya, mencari sesuatu yang nyaman untuk dikenakanya malam ini. Ia baru saja mendarat ditanah kelahiranya tiga hari yang lalu namun perbedaan suhu sudah sangat terasa. Hampir enam tahun menuntut ilmu dinegeri empat musim membuatnya kegerahan sekalinya kembali kenegara tropis. Sebuah singlet dengan celana basket seatas lutut akan sangat membantu, apalagi ac yang sengaja ia nyalakan dapat dengan ampuh menghalau rasa gerah.

Pria itu menyandarkan punggungnya dikepala ranjang berukuran single yang dahulu menemani masa-masa SMA-nya. Rumah ini memang bukan miliknya, tapi masih segar diingatanya bagaimana mendiang ayah dari sahabatnya itu menerima kehadiranya dengan ramah. Dia memang telah tinggal dipanti asuhan hingga sekolah menengah pertama. Hingga om Hermawan —begitu ia memanggilnya— memberikan surat wasiat dari kedua orangtuanya yang bahkan tidak ia ketahui bagaimana rupanya. Fakta bahwa stasiun tv terbesar dinegeri ini adalah warisan dari orangtuanya, membuat mendiang om Hermawan menyerahkan seluruh aset perusahaanya kepadanya, tepat ketika usianya delapan belas. Dibantu oleh wali hukum yang adalah asisten pribadi om Hermawan, Pradikta —nama pria ini biasa disebut— dapat menjalankan stasiun tv peninggalan kedua orangtuanya sepeninggalnya om Hermawan ketika usia Dikta tujuh belas.

Mendiang om-nya itu memiliki dua anak. Antariksa Hermawan yang seusia denganya sekaligus sahabat yang membawanya bertemu dengan sang papa. Lalu si bungsu Sarena Hermawan, gadis itu terpaut usia tiga tahun lebih muda dari Dikta juga Arik. Kedua bersaudara itu dapat menerima kehadiran Dikta dengan baik, bahkan Saren terlalu baik menerima kedatangan Dikta.

Dikta ingat bagaimana ekspresi Saren saat pertama kali om Hermawan mengenalkanya sebagai pewaris sekaligus pemilik seluruh aset papanya. Bukanya iri dan marah, Saren justru melongo kemudian tersenyum lebar menampakan deretan gigi putihnya kala itu. Dengan seragam SMP-nya serta tingkat kepercayaan diri tinggi khas seorang Saren, gadis itu menunjuk kearah Dikta mengklaim bahwa mulai detik itu Dikta adalah calon suaminya.

"Karena Kak Dikta kaya dan tampan, maka dari itu Kak Dikta adalah calon suaminya Saren. Gak mau tau! Pokoknya kalo kita udah gede, kita nikah! Titik!"

Begitulah Saren dan segala kepercayaan dirinya. Kala itu ia dengan lantang mengatakanya dihadapan sang papa dan kakak lelakinya. Sementara Dikta tidak banyak merespon. Sarena Hermawan hanya seorang gadis naif dan polos. Gadis itu hanya belum mengetahui kebenaran seorang Pradikta Anggara. Dikta yakin setelah Saren mengetahuinya maka gadis itu akan mencabut keinginanya untuk menjadikan Dikta sebagai suaminya kelak.

The Tales Tell Story [Kumpulan Cerpen]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang