#romance #bagian-akhir
——————————————————
Cool One's Heels (Phrase) ==>
- Be keep waiting (source : Oxford language)
-To wait for a long time. Related with word 'stay, wait, hope, look for, look forward to' , and so on. (source : dictionary.com)
Retoris ==> majas yang berupa pertanyaan yang sebenarnya tidak perlu dijawab. (source : wikipedia.org)
Bahasa ibu (bahasa asli, bahasa pertama) ==> bahasa pertama yang dikuasai manusia sejak lahir melalui interaksi dengan keluarga dan masyarakat lingkungannya. (source : wikipedia.org)
Noona (Korean) ==> sebutan untuk perempuan yang lebih tua oleh laki-laki yang lebih muda.
Noona Romance ==> tema di drama korea yang menceritakan percintaan tentang perempuan yang berkencan dengan pria yang lebih muda. (source : idntimes.com)——————————————————
Ana semakin cemas dibuatnya. Wanita itu buru-buru memeriksa kiriman file dari Jeka dan langsung mendelik melihatnya. Oh ya ampun! foto macam apa itu!? Dan video apa itu? Ana memutarnya mengakibatkan suara cabul yang dihasilkan oleh video tersebut cukup nyaring. Cepat saja Ana mematikanya lalu menatap ngeri pada Jeka yang sedang berdiri menenteng piring kosong ditanganya.
"Apa ini?! Mukamu keliatan itu loh!!!" Ana mulai berteriak menggunakan bahasa ibunya, pertanda wanita itu mulai frustasi.
"Aku tidak mengerti yang kau katakan, mungkin kau sedang menyinggung soal wajahku yang terlihat jelas disana, bahkan wajahmu." Jawab Jeka enteng menggunakan bahasa Korea.
"Iya itu! Kapan kita merekamnya?! Aku tidak ingat kita pernah merekamnya! Bagaimana kalau sampai ada yang mencurinya lalu menyebarkanya!" Ana masih frustasi.
"Memang bukan kita tapi aku. Aku yang sengaja merekamnya dan mungkin saja aku juga yang akan menyebarkanya."
Oh ya ampun! Ana hanya bisa melongo ditempatnya. Jeka mengatakanya tanpa beban, bahkan sambil mencuci piring bekas sarapanya. Dan, oh ya Tuhan, lihatlah pemuda itu kini malah duduk santai menyalakan televisi seolah tidak memiliki beban hidup setelah menambahkan beban dalam kepala Ana. Wanita itu mengeratkan gigi sudah siap kembali mengumpat dan berteriak, namun dering ponselnya berhasil menghentikan apapun yang akan Ana ucapkan. Muncul nama Lizy pada layar ponselnya. Ana baru saja menyapa Lizy ketika lagi-lagi Jeka kembali mengeluarkan suaranya.
"Matikan telponmu. Kita masih ada banyak hal yang perlu dibicarakan, dan sebelum ini selesai, kau tidak akan pergi kemana-mana." Titahnya dengan tegas tanpa menoleh.
Ana sudah hendak membantah tapi Lizy yang juga mendengarkan dari seberang meminta Ana agar menurut saja. Selain Ana, Lizy juga cukup memahami perangai mantan kekasihnya itu. Lizy cukup peka mengenai keadaan sekitarnya. Gadis itu akhirnya meminta maaf karena telah mengganggu. Begitu pula Ana yang meminta maaf karena tidak dapat hadir lebih lama di acara Lizy.
"Kau benar-benar tidak sopan Jeka. Ini akhir pekan, dan aku libur hari ini, kau tidak berhak melarangku pergi." Ana sudah berkacak pinggang, jengkel juga lelah menghadapi lelaki yang sibuk memenceti remote tv tersebut.
"Aku tidak melarangmu pergi. Aku hanya mau menyelesaikan pembicaraan kita."
"Dan kau akan dengan sengaja mengulurnya bahkan sampai waktu yang tidak tau kapan berakhirnya." Dengus Ana.
"Begitulah."
"Jekaaa..!!"
"Apa?"
"Astagfirullah..!"
KAMU SEDANG MEMBACA
The Tales Tell Story [Kumpulan Cerpen]
Short StoryKumpulan cerita pendek dari berbagai genre.