#romance
• • • • •
Cerita ini adalah oneshoot dari cerita ber-chapter The Bodyguard : Man with a Girl's Uniform. Masih berhubungan tapi bisa dibaca terpisah.
Happy Reading!• • • • •
"Chaaabeeliitaaaa...! Chaaaa..!!!! Cha-Cha-Cha-Chab—"
"Kau sama berisiknya dengan kakakmu, Mika. Kenapa lagi?"
Gadis yang sebelumnya berteriak-teriak saat ini sedang diam mematung. Terkejut bukan main ketika sosok manis Chabelita sang bodyguard perempuanya kini mengeluarkan suara bariton, suara asli yang memang seharusnya dimiliki oleh seorang lelaki. Mika bisa menerima kenyataan bahwa bodyguard manisnya yang selalu ditempelinya selama ini ternyata adalah seorang laki-laki. Namun Mika juga belum terbiasa dengan ini semua.
Entah kenapa Mika masih tetap bungkam dan sengaja membiarkan pria berkedok 'Chabelita' ini tetap menjaganya. Mungkin untuk melindungi 'Chabelita-nya' dari amukan sang kakak —Mikail. Mungkin juga karena naluri sialanya yang semakin lama semakin ngawur. Mika menghela nafas jengah setiap kali memikirkanya.
Mikaila Rivera Demariez. Putri keluarga Demariez sekaligus adik kandung Mikail Jose Demariez. Hampir semua pelaku bisnis mengenal keluarga Demariez dan Mikail menjadi bintangnya, namun tidak banyak yang mengetahui tentang Mika. Itu dikarenakan hampir separuh hidup Mika dihabiskanya didalam mansion keluarga Demariez, atau tempat rehabilitasi.
Mika adalah gadis yang tidak bisa berdekatan atau bahkan melihat keberadaan lelaki disekitarnya, sang kakak pun mengalami kesulitan untuk sekedar berdekatan denganya. Bukan karena kemauan Mika, tapi traumanya yang memaksa Mika menolak kehadiran setiap lelaki didalam hidupnya.
Hingga sosok Chabelita muncul. Cha yang sebenarnya adalah seorang pria, sengaja dipekerjakan Mikail sebagai bodyguard Mika. Penyamaran yang dilakukan pria bernama asli Augusto D'Angelo tersebut berhasil mengelabuhi Mika hingga merubah kebiasaan 'nona muda' Chabelita tersebut.
Pelan-pelan Mika mau bersekolah di sekolah kusus perempuan, tidak lagi melakoni home schooling. Sosok Chabelita berhasil mendekatkan Mikail dengan sang adik. Dan yang terbaru, Mika tidak bereaksi berlebihan ketika berdekatan dengan sosok asli Chabelita, yaitu Augusto. Meski demikian, terkadang Mika masih bersikap canggung ketika sosok Augusto lah yang berada disekitarnya, dan akan kembali bersikap seperti biasa saat lelaki itu memakai atribut Chabelita-nya.
"Mana itu nya?"
Mika mengobrak-abrik kasur yang sebelumnya telah ditata rapi. Nampaknya Chabelita tahu apa yang sedang dicari oleh nona mudanya. Bukan hal baru ketika Mika mengatakan atau bahkan mengisyaratkan sesuatu yang kurang jelas kepada lawan bicaranya, Chabelita lah yang akan senantiasa menerjemahkan maksud Mika kepada orang-orang disekitarnya. 'Gadis jadi-jadian' ini selalu tahu apa yang ada dikepala Mika.
"Mana saya tau underwear mu dimana, kau yang melarangku untuk tidak ikut campur dengan urusan pribadimu."
Penekanan pada kata terakhirnya membuat wajah Mika memerah, malu. Chabelita mengedarkan pandanganya kesetiap sudut kamar sang nona muda. Sedikit mengangkat beberapa benda dan akhirnya menemukan apa yang dicari nona mudanya sedari tadi.
"Ini??"
Chabelita mengangkat sebuah bra berwarna moccha ditanganya itu cukup tinggi. Buru-buru Mika merampasnya lalu menyembunyikanya didalam tumpukan baju kotor.
KAMU SEDANG MEMBACA
The Tales Tell Story [Kumpulan Cerpen]
ContoKumpulan cerita pendek dari berbagai genre.