#romance
————————————————
Playlist : To heaven – Leo VIXX (cover)
————————————————Pentingnya Kesehatan Mental.
Begitulah tema yang diusung dalam seminar kesehatan kali ini. Kampusku memang sering mengadakan seminar-seminar dengan berbagai tema, mulai dari seminar mengenai pengembangan diri hingga kesehatan seperti yang aku hadiri ini. Aku bukan mahasiswi kedokteran, tapi speaker untuk seminar kali ini adalah seseorang yang berperan dalam keberlangsungan skripsiku.
Namaku Dinar, mahasiswi tingkat akhir jurusan sastra inggris. Mungkin kalian bingung apa hubungan skripsi seorang mahasiswi sasing —singkatan dari sastra inggris— dengan seminar mengenai kesehatan mental. Itu semua karena objek penelitian skripsiku adalah buku karangan speaker dari seminar ini. Main data untuk penelitianku diambil dari novel romansa berjudul Sebuah Rasa yang dirilis tahun lalu oleh Dr. Danial Prasojo, Sp.KJ. Berfokus menganalisis perkembangan psikis karakter Dr. Adrian dan Vera sebagai tokoh utama. Itulah sebabnya buku-buku karya Dr. Dani sangat krusial dalam skripsiku.
Dr. Dani adalah seorang psikiater muda yang aktif menulis buku mengenai kejiwaan. Hingga tahun lalu, dia banting setir merilis sebuah novel romansa yang masih berhubungan dengan kesehatan. Kabarnya novel tersebut diambil dari kisah nyata.
Aku menatap novel ditanganku. Membuka kembali lembar halaman yang telah aku tandai. Masih membekas setiap detail dari kepingan kisah yang dituliskan didalamnya. Kini, aku akan menceritakanya kembali. Sebuah kisah romansa antara seorang dokter dan pasienya.
————— Novel : Sebuah Rasa —————
.
Author POV
Adrian mengetuk-ngetukan telunjuknya keatas meja. Beberapa kali melihat jam mahal yang bertengger gagah dipergelangan tangan kirinya. Sudah hampir jam makan siang dan pasien bandelnya itu masih belum juga menunjukan batang hidungnya.
"Mangkir check-up lagi dia?" Gumam Adrian resah.
Harusnya pria itu tidak perduli mau pasienya datang atau tidak. Tapi kasus kali ini berbeda. Keberhasilan penanganan pasien kali ini menjadi tolak ukur kelayakan dirinya menjadi wakil pimpinan rumah sakit cabang. Dan syarat itu diberikan oleh sang paman lalu diamini oleh sang ayah.
Pria itu adalah Adrian. Dokter spesialis penyakit dalam yang baru saja dimutasi ke anak cabang rumah sakit milik keluarganya. Disini, Adrian bekerja dibawah pimpinan sang paman. Ada saja alasan pasienya itu ketika pihak rumah sakit mencoba mengingatkanya jadwal check-up. Ditunda besok lah, belum ada waktu lah, dan masih banyak lagi. Adrian dibuat kesal karena baru kali ini mendapat pasien pembangkang dan berani mendebatnya. Ketika Adrian mempertanyakan kenapa dirinya diberikan pasien bandel itu, sang paman hanya menjawab dengan ringan.
"Kamu itu kan nekat mendekati kurang waras jadi bisa lah handle Vera. Ingat, kamu baru bisa memimpin rumah sakit ini bareng sama om hanya jika kamu mampu menangani seorang Vera. Paham?"
Vera adalah nama pasien Andrian. Diagnosa awal gadis itu adalah kelebihan asam lambung. Lalu karena gadis itu abai akan pengobatanya, Vera kembali didiagnosa terkena kerusakan ginjal. Dengan diagnosa seperti itu, jangan harap Vera akan takut dan mendorongnya untuk melakukan pengobatan. Tidak sama sekali. Bahkan Vera dengan tanpa rasa sungkan dan takut malah mengajak Adrian selaku dokternya untuk berdebat.
KAMU SEDANG MEMBACA
The Tales Tell Story [Kumpulan Cerpen]
Short StoryKumpulan cerita pendek dari berbagai genre.