#spin-off #romance #marriage_agreement
__________________________
Infatuation (short spin-off 2)
Spin-off dari cerita INFATUATION.
Cerita singkat Arka & Inana__________________________
Infatuation often presents itself as two people falling "madly in love" with each other from the very beginning of a relationship. Intense relationships like these are usually characterized by grandiose gestures (think: The Notebook), intense physical attraction and undeniable passion. (source : www.joininelove.org)
Arti kata "infatuation" Bahasa Inggris dalam Bahasa Indonesia. kb. kegila-gilaan. (Source : kamuslengkap.id)
__________________________
Arka terjaga dari tidurnya, denyutan pening itu menghantam kepalanya secara tiba-tiba. Ada aroma vanilla yang familiar setiap kali Arka menarik nafas. Ia mengangkat kepalanya menyadari bahwa selama terlelap, wajahnya menyuruk nyaman pada leher seseorang. Arka juga baru menyadari jika dirinya tengah memeluk posesif sebuah tubuh ramping. Ingatan Arka berhenti saat sekelilingnya serasa berputar dan ia pusing setelah menenggak puluhan gelas champagne di pesta resepsi malam tadi.
Arka menyingkir perlahan dan hal tersebut sepertinya membuat si empunya tubuh ramping itu menggeliat lega. Waktu menunjukan pukul dua malam ketika ia milirik jam di atas meja nakas. Arka melotot tak santai saat selimut yang wanita itu kenakan melorot sebatas pusar dan terpampanglah dada polos itu. Arka menelan ludah seketika merasa kerongkonganya mengering. Ia kembali menutupi tubuh itu sebelum turun dari tempat tidur untuk mencari stok botol air mineral.
"Astaga!"
Arka kaget sendiri hampir tersedak air ketika lampu dari dalam kulkas berbentuk segi empat itu menyoroti tubuhnya. Sejak kapan dia telanjang? Arka menghela nafas lalu kembali naik ke atas tempat tidur. Ditatapnya wajah damai Inana. Jika Arka tidak salah ingat, ini sudah kali ketiga ia terjaga ditengah malam dalam kondisi demikian setelah mabuk berat. Tidak perlu lagi mencecari Inana mengenai apa yang telah Arka lakukan, Arka sudah tau. Meskipun pernikahan mereka hanya sebuah status berjangka, tetap saja Arka melanggar perjanjian. Inana tidak menginginkan kontak fisik secara intim, dan tidak mungkin mereka kembali bisa sama-sama telanjang di atas tempat tidur yang sama jika bukan Arka yang memaksa perempuan itu.
Inana terlalu baik dan mudah merasa iba, hatinya terlalu lembut sama seperti tutur katanya yang ia pertimbangkan baik-baik agar tidak menyakiti lawan bicaranya. Wanita itu mudah merasa tidak enakan dan segan, itu sebabnya ia gampang diperdaya, contohnya seperti situasinya sekarang, Arka sedang memanfaatkan sekertaris pribadinya itu untuk kepentinganya sendiri.
Arka tidak memiliki perasaan khusus kepada Inana, mungkin belum. Lelaki itu juga tidak cukup gila dengan tiba-tiba menawarkan sebuah pernikahan kontrak untuk sekertarisnya itu. Yang paling penting adalah fakta mengenai kehamilan Inana, itu semua hanya karangan, terucap begitu saja. Satu-satunya yang benar adalah mereka berdua pernah menghabiskan malam bersama. Tidak hanya sekali, dan itupun selalu diluar kemauan Inana. Arka anggap itu sebagai pelecehan yang ia lakukan meskipun secara tidak sadar. Akan tetapi Inana berpendapat lain.
"Sudah terjadi pak, lagi pula bapak beritikad baik dengan meminta maaf dan mengakui bahwa bapak bersalah, itu saja sudah cukup bagi saya. Yang terpenting saya tidak hamil."
Begitu kata Inana waktu kali pertama dan ketika kali kedua Arka kembali minta maaf, Inana hanya menghela nafas malah memberinya wejangan.
"Jangan lari ke alkohol ya pak kalau sedang mumet. Saya bersedia menemani Pak Arka main paintball kalau mau."
KAMU SEDANG MEMBACA
The Tales Tell Story [Kumpulan Cerpen]
Short StoryKumpulan cerita pendek dari berbagai genre.