Part 10

3K 120 13
                                    

  Kesalahan mu dimasa lalu  memang telah menyakitiku, bahkan mengecewakanku. Namun mengapa, ketika hati ini tengah berjuang untuk pulih dan beralih, dirimu justru datang dan mengacaukan segalanya.”

                                     ___Ariel Ayunda Agrista.

Bukan salahku untuk mengacau. Tapi salah semesta yang justru mempertemukan kita dengan keadaan yang sudah berbeda dan tak terduga.”

                             ____Tristan Reondian Miller.

 

                                     ******

 

      

        "Wuow. You are really great, Ariel."

Arie terus memuji-muji hasil masakannya. Walau hanya nasi goreng yang tentu saja sangat mudah dibuat, tetapi bagi Ariel sendiri apa yang ia buat kali ini adalah istimewa. Karena jarang sekali ia memasak. Dan saat memasak pun rasanya selalu aneh di lidah.

Sekali lagi Ariel menatap hasil masakannya yang sudah terhidang sempurna di meja makan. Dengan senyum yang terpancar, Ariel melangkah menuju keatas berniat memanggil Tristan untuk sarapan.

Namun, baru saja dirinya akan menaiki anak tangga pertama dari atas terlihat Tristan yang sudah rapi berjalan turun kebawah. Sehingga membuat dirinya mengurungkan niatnya itu.

"Kenapa?" tanya Tristan kala jarak mereka sudah dekat.

"Makan."

Baru beberapa langkah dirinya berjalan, tiba-tiba tubuhnya tertarik kebelakang sehingga membuat tubuhnya menubruk sesuatu yang keras. Ariel mendongak,  tanpa sengaja iris coklatnya bertubrukan dengan iris hitam milik Tristan.

Mata mereka saling mengunci untuk beberapa saat setelah beberapa detik kemudian, terdengar teriakan seseorang sehingga membuat tatapan mereka terlepas.

"Wah, wah, wah, kalian?" tanya seseorang dengan nada tidak percaya sembari berjalan cepat menuju mereka berdua.

Setelah sampai dihadapan Ariel dan Tristan,  Vito beserta Gabriel menatap mereka berdua bergantian.

"Sebenarnya kamu menikah dengan Viona atau Ariel?" tanya Gabriel yang langsung diikuti anggukan kepala Vito tanda sependapat.

Bukannya menjawab pertanyaan dari Gabriel, dengan santai Tristan justru meraih pinggang Ariel membuat sang empu tersentak kaget lalu menuntunnya ke meja makan. Ariel yang diperlakukan sedemikian pun hanya mampu tercengang tanpa mampu memprotes.

Sedangkan Gabriel dan Vito yang melihat akan hal itu  ikut menyusul dibelakang dengan berbagai pertanyaan yang berkecamuk dalam benaknya.

Mereka balikan? Ah, tidak mungkin. Tapi.....’ batin Gabriel bertanya-tanya sambil sesekali menatap ke arah Tristan dan Ariel yang berada di depannya.

Ex Boyfriend Is My StepfatherTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang