“Jika kita tidak ditakdirkan bersama, lantas mengapa semesta harus mempertemukan kita?”
—Ariel Ayunda Agrista
“Bohong jika aku tidak senang saat bisa dipertemukan dengan mu. Namun, ada rasa sedih dihati ketika pertemuan kita harus disaat keadaan sudah berubah seperti ini”
—Tristan Reondian Miller
******
"Agris, tumben bangun nya telat? Memangnya kamu tidak kuliah atau mungkin menjenguk Bulan?"
Viona merasa bingung ketika melihat Ariel yang turun dengan baju santai.
Dengan santai Ariel mendekat ke arah meja makan dan tidak lupa mencium Viona yang sedang menyiapkan makanan.
"Aku ijinnya 6 hari ma. Kalau masalah Bulan, aku tidak akan kesana."
Viona memandang bingung Ariel.
"Lho, memangnya kenapa? Bulan pasti sedih kalau kamu tidak ada di saat dia sedang membutuhkan para sahabatnya."
Memutar mata malas, "dia yang menyuruh aku ma. Mama tau sendiri lah bagaimana sifat dia. Dia selalu tidak mau melihat sahabatnya khawatir. Mungkin, itu sudah menjadi prinsip dia." Jawab Ariel cuek. Sebenarnya ia tidak mau membahas Bulan lantaran rasa kecewa dengan sifat Bulan satu itu masih belum hilang juga.
Viona menghela nafas, dia tau betul sifat para sahabat putrinya itu sehingga tidak perlu terlalu mempermasalahkan akan hal itu. Tetapi jauh di lubuk hatinya, dia merasa khawatir jika sifat Bulan yang satu itu bisa membuat pertemanan mereka hancur karena merasa seolah Bulan tidak menginginkan kehadiran para sahabatnya.
Namun dirinya tidak tau harus berbuat apa, dia hanya bisa berdoa semoga tidak ada badai dalam pertemanan mereka bertiga. Semoga saja.
"Morning all."
Viona tersenyum cerah mendengar suara suaminya yang berdiri tidak jauh dari dirinya berada dengan pakai santai berjalan mendekat.
Berbeda dengan Viona, Ariel justru berdecak sebal.
"Morning honey." Mengecup singkat kening Viona.
"Morning to."
"Ehem ehem ehem. Ingat tempat ingat kondisi."
Viona yang mendenga, hanya tersenyum malu. Lalu mulai menyiapkan makanan.
Di saat Viona tengah sibuk menyajikan makanan, tanpa sengaja mata Ariel bertubrukan dengan mata Trista. Sesaat mereka saling terpaku tatapan masing masing, namun tidak bertahan lama karena Ariel segera tersadar dan langsung mengalihkan pandangannya ke arah lain.
Tristan melihat tingkah Ariel yang salting pun tersenyum geli.
Masih sama seperti dulu. Batin Tristan getir.
KAMU SEDANG MEMBACA
Ex Boyfriend Is My Stepfather
RomanceMenceritakan tentang kesalahpahaman dalam suatu hubungan yang berakhir perpisahan. Dan setelah 5 tahun kemudian,mereka yang pernah menjadi sepasang kekasih itu harus dipertemukan dengan keadaan yng berbeda.Dimana sang pria yang dulu pernah menjadi k...