Part 5

4.6K 167 3
                                    

     "Jadi—"

"Hm,gue  tau apa maksud lo Ras," menoleh ke arah Laras  sesaat,

"oke,kita makan dulu."

Ariel melangkah keluar,meninggalkan Laras yang diam terpaku di tempatnya.

Setelah  kepergian Ariel.Seketika saja,perasaan bersalah memenuhi hatinya.
Laras terus merutuki dirinya,seharusnya dia tidak berlaku seperti itu kepada Ariel.Dia merasa bersalah sekali.Lalu dipandangnya Bulan sesaat, melangkah ke arah sofa. Terduduk diam  , sambil merenungi kebodohannya.

***

Setelah pergi meninggalkan Laras sendirian ,Ariel langsung keluar.Jika  terus  berlama lama berada di sana,akan membuat dirinya menyakiti hati sahabatnya itu.

Laras seharusnya tau,Ariel  sedang dalam keadaan yang tidak baik.Mendengar sahabat baiknya kecelakaan,membuat dirinya marah.Marah karena tidak bisa melindungi sahabatnya. Dan ditambah lagi, dengan Laras yang   justru memancing emos yang sudah di pendam nya tadi dengan ucapan yang dia lontarkan.Namun, ia tidak bisa sampai melampiaskan amarahnya kepada sahabatnya sendiri.Maka dari itu,tadi sebelum Laras menyelesaikan ucapannya,ia langsung memotong.Dan memilih pergi meninggalkan Laras yang terdiam disana.

Dan sekarang disini lah dirinya berada.Di depan kemudi mobilnya melaju membelai jalan Jakarta yang lumayan lenggang, menuju ke alamat di mana letak rumah calon papanya tinggal.Ah,ralat.Bukan calon lagi,tapi sudah sah menjadi papa tirinya.Memikirkan itu membuat dirinya bertanya tanya,seperti apa papa tiri muda yang di katakan mama nya itu.Namun segera ia tepis pertanyaan itu,karena nanti setelah ia sampai di sana,ia akan mengetahui sendiri .

Tadi, ia memang mengatakan pada Laras untuk makan di kantin rumah sakit.Namun,saat di perjalanan menuju kantin,ia teringat akan janji kepada sang mama.Akhirnya, ia urung kan niat nya itu dan langsung  menuju ke arah dimana mobilnya terparkir .Namun,sebelum itu.Ia menghubungi orang tua Bulan lagi,dan menanyakan mereka sudah sampai mana.Mendengar bahwa mereka sudah dekat ,langsung saja ia meminta ijin untuk pulang. Tentu saja orang tua Bulan langsung mengijinkan  dan mereka juga mengucapkan terima kasih ke pada Ariel.

                                     ***

Setelah menempuh perjalanan yang cukup jauh.Akhirnya ia  sampai di depan gerbang rumah yang sangat  besar dan mewah yang berada di depannya itu.Seolah sudah diberi tau akan kedatangannya,security pun membukakan pintu gerbang.

Dan setelah mobilnya terparkir rapi,ia keluar .Namun ,sejenak  ia  terpukau, dengan pemandangan yang di hadapannya ini .Sebuah rumah mewah  yang sangat besar,bercat putih bersih dengan dekorasi yang terkesan sederhana namun elegan.Di sampingnya terdapat taman bunga yang sangat indah,dengan lampu yang sengaja di pasang khusus malam ini yang membuat keindahan nya berkali kali lipat lebih indah.Dengan kolam ikan di  tengahnya ,yang menambah kesan asri pada rumah,ah,ralat.Sepertinya sebutan rumah tidak cocok untuk bangunan yang berada di hadapannya ini.Karena bangunan yang berada di hadapannya ini,lebih cocok di sebut istana .Bahkan keindahan istana di hadapannya ini,tidak mampu di ungkapkan dengan kata kata.Karena keindahannya,mampu membuat setiap orang yang melihatnya terpukau.Bahkan bagi dirinya  yang sudah terbiasa hidup dengan kemewahan saja, sampai terpukau saat meliha pemandangan yang ada di hadapannya ini.

Ah,beruntung sekali mamanya itu, memiliki suami yang memiliki ini semua.Memikirkan itu,membuat ia langsung teringat akan tujuan kedatangannya.

Langsung saja dirinya melangkah ke arah pintu masuk.Namun,saat akan membuka pintu tiba tiba saja pintu sudah terbuka lebar.Dengan beberapa orang yang mengenakan seragam pelayan berbaris rapi menyambut kedatangannya.Lalu ,salah salah satu pelayan berjalan ke arahnya.

Ex Boyfriend Is My StepfatherTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang