PART 29

81 8 0
                                    


Happy Reading❤








Hening. Tak ada yang membuka suara selama tiga menit di ruangan rawat Rika. Keduanya hanya diam sibuk dalam pikiran masing-masing.

Diam-diam Rika melirik ke arah Bara yang duduk di samping brankarnya. Ia benar-benar ingin mengutuk para sahabatnya dan Riko yang sengaja meninggalkan dirinya dan Bara berdua untuk berbicara.

Papanya dan Riko sudah berterima kasih pada Bara, dan sepertinya Bara belum memberitahu apa yang sebenarnya terjadi padanya. Sebelum Bara bercerita ia harus mencegah duluan, tidak baik jika Riko tau.

Rika menghembuskan nafas pelan-pelan, masih melirik Bara yang asik menatap layar ponsel. Sebenarnya sedari tadi Rika kesal dengan Bara yang terus memperhatikan benda berbentuk pipih tersebut.

"Bar- "

"Sorry."

Rika terdiam berapa detik, ia menatap heran saat Bara tiba-tiba memotong ucapannya meminta maaf. Memangnya Bara salah apa dengannya? Begitulah pikiran Rika.

"Tapi Bar- "

Kali ini Rika rasa ia akan melebur menjadi abu, sungguh Rika terkejut bukan main saat Bara tiba-tiba langsung memeluknya sigap.

"Maafin gue telat dateng." Ucap Bara dengan suara rendahnya tepat di telinga Rika.

Hal itu membuat Rika merinding, jantungnya seakan terus berdetak kencang tanpa henti. Ia bingung harus apa, kini ia benar-benar berada di pelukan hangat Bara.

"Gue janji mulai saat ini bakal lindungin lo dari siapapun dan apapun." Suara Bara lagi lalu melepaskan pelukan yang sempat membuat Rika hampir berteriak.

Bara kembali duduk di bangku tadi, lalu tersenyum tipis menatap Rika yang masih diam seperti patung membuat Bara terkekeh kecil. Bara mengusak kepala Rika lembut menyadarkan gadis tersebut.

"Hei."

"Ha?"

Rika salah tingkah, ia menundukkan kepalanya merasa malu.

'Apaansih Rika! Lo kaya orang goblok sumpah' batinnya malu.

Ini sungguh tidak baik, Rika tadi hampir mendorong Bara karena terlalu terkejut. Semudah itu Bara memeluk dan mengucapkan kalimat yang bisa membuat Rika bisa salah paham. Rika tidak mau terlalu berharap.

Menormalkan jantung yang sudah tak karuan, lalu berusaha mencoba menatap Bara yang masih menatapnya juga di samping.

"L-lo gak salah apa-apa kok Bar, jadi lo gak perlu minta maaf sama gak perlu janji-janji segala." Ucapnya gugup.

Kaki Rika bergerak gelisah di bawah selimut, jika seperti ini ia bisa seperti orang bodoh di depan Bara. Berusaha ia menormalkan rasa gugupnya.

"Gak! Mulai hari ini gue tetep bakal jagain lo." Tekan Bara dengan suara yakin.

"Terserah lo deh." Rika mengalihkan pandangannya cepat ke lain, membuat Bara terkekeh.

"Bara." Panggil Rika lagi. Bara yang semulanya ingin mengisi baterai hpnya terhenti sebentar saat Rika memanggil.

"Hm?" Tanya Bara menaikkan satu alisnya dengan wajah datar andalannya.

THE TROUBLEMAKER TWINSTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang