Di vote dong kalau baca supaya aku semangat updatenya hehe:)
Di jam pelajaran pertama yang harusnya berada di dalam kelas, seorang gadis malah berjalan lesu di lorong yang lumayan sepi menuju toilet. Ia tak peduli beberapa murid yang masih diluar menatapnya sinis dan seperti mengibarkan bendera perang. Sesekali ia menguap dan mengucek matanya.
Saat ia tengah membasuh wajahnya di wastafel toilet, tiba-tiba saja pintu di buka dengan kasar oleh seorang siswi sambil menangis membuat ia heran.
'Lah ni anak kenapa dah?' Batin Rika heran melihat siswi tersebut, ia tak bisa melihat wajahnya karena tertutup rambut.
Dengan memberanikan diri, Rika mendekati siswi tersebut dan memegang pundaknya pelan membuat siswi tersebut kaget.
Rika yang melihat wajah seorang siswi itupun terkejut heran.
"Luna?" Kaget Rika.
Mereka sama-sama terkejut, Rika yang terkejut heran Luna yang terkejut sinis.
Luna menatap Rika sinis dan datar, seperti tak suka dengan kehadiran Rika padahal Rika saja tak berbuat apa-apa.
"Lo kenapa?" Tanya Rika.
"Gak usah peduli! Lo itu cuman bikin hidup gue sengsara!" Sarkas Luna.
Rika yang mendengar perkataan Luna hanya memasang wajah heran. Bagaimana Rika tak heran? Luna yang tiba-tiba berkata aneh dengannya seperti sekarang.
"Lo kenapa sih? Gue cuman nanya" ucap Rika kesal.
"Alah jangan drama lo! Lo senang kan dengan keadaan gue sekarang? Munafik cih!" Luna berdecih jijik membuat Rika tertawa.
"Lo kenapa sih? Sakit? Apaan dah gajelas omongan lo" Rika tertawa keras.
Bugh
Sebuah pukulan keras mendarat di kepala Rika, membuat Rika tersungkur menabrak dinding dengan keras.
"Ini belum seberapa, lo baka rasain apa yang gue rasain selama ini! Liat aja Rika" kekehnya remeh melihat Rika.
Rika memegang kepalanya yang terasa pusing. Sepertinya kepalanya dipukul oleh Luna dengan tong sampah mini di sampingnya.
Dengan susah payah Rika membuka matanya menatap Luna dengan tatapan amarah.
"Lo apaapan sih hah?! Kenapa mukul gue?! Gue gak ada apa apain lo tai!" Bentak Rika menarik rambut Luna dengan kuat.
Luna tak hanya diam, ia juga membalas Rika dengan jambakan dan cakaran. Jadilah mereka berkelahi tanpa ada yang berhenti.
Setelah berapa menit suara pintu toilet dibuka dengan kasar.
Brakk
"STOP!!" teriaknya pada dua wanita tersebut.
"GUE BILANG STOP DENGER GA?!" bentaknya, Bara menarik tangan Rika yang menjambak rambut Luna dengan kasar membuat perkelahian berhenti.
Terlihat wajah keduanya berdarah bekas cakaran.
"KALIAN APA-APAAN SIH?!" Bara menatap keduanya dengan tajam lalu beralih pada Luna.
"Lo apain Rika?" Tanya Bara pada Luna datar menurunkan suaranya.
Tetapi Luna hanya diam menatap Rika penuh dendam.
"GUE TANYA LO APAIN RIKA? KENAPA KALIAN BERANTEM!?" bentaknya pada Luna.
"Gue.gak.ada.urusan.sama.lo" jawab Luna dengan penekanan membalas tatapan Bara tak kalah tajam.
KAMU SEDANG MEMBACA
THE TROUBLEMAKER TWINS
Teen Fiction(FOLLOW SEBELUM MEMBACA!) ARIKO PUTRA TAMARA dan ARIKA PUTRI TAMARA si kembar nakal yang suka membuat masalah, jarang akur, dan hobby balapan liar. Riko dan Rika melanggar janji sang papa TAMARA membuat mereka harus pindah ke sekolah papanya sendir...