ada yang cium bau-bau sadboy gak disini?
Jangan lupa vote.Happy Reading❤
Setelah mengobati luka Bara tadi, kini Rika sibuk mengerjakan PR-nya yang belum selesai. Ia harus cepat menyelesaikan sebelum Bu Sari masuk. Tetapi ada satu masalah yang membuat Rika ingin pindah kelas.
Disampingnya, Riko si kembar laknatnya asik menganggu. Entah sudah berapa kali Rika berteriak jengkel. Seperti sekarang, kembarannya itu dengan jahilnya menyembunyikan stip-x nya. Rika sudah prustasi.
"Ih ngga ada Rikoo!" Mencari di bawah lacinya.
"Kok gue?"
"Lo yang ambil tadi pinjem buat kutek!"
"Sotoy! gue dari tadi mainin penghapus bukan stip-x lo." Bohongnya.
Kringg Kringg
Bel masuk berbunyi, Rika mulai panik.
"Rikooooo!"
Jika saja dia tidak sibuk dengan tugas, sudah dipastikan jambul kebanggaan Riko rusak. Rika semakin mengelus dadanya saat Riko menjulurkan lidah seperti anak kecil lalu berlari ke tempat duduk.
"Anjing!"
"Mulut lo!" Tegur Fara yang baru datang membawa es ditangan.
Rika tak menghiraukan, ia menarik Fara. "Pinjem stip-x."
Fara tertawa, "Gue aja minjem."
Ini sekelas miskin atau ngga mampu sih? Stip-x aja ngga ada.
"Bacot aelah." Lihainya tangan Rika yang muak menghapus dengan cara alternatif, yaitu mencoret-coret.
"Rikaa stip-x lo dilempar Riko ke atas genteng!" Itu Siska yang baru datang bersama Naja. Dua perempuan itu melihat stip-x Rika yang di cat hitam di genteng.
Brakk
"Alhamdulillah." Pekik Rika lega PR-nya yang selesai meskipun tercoret-coret tidak rapi.
"ADA IBU ADA IBU!" Teriak ketua kelas.
Kelas yang semulanya tak beraturan mulai sibuk ketempat masing-masing. Pas sekali setelah Budi yang berjalan santai ke arah tempat duduknya seolah sehabis mengambil sesuatu.
Tatapan tajam dari Bu Sari menyeluruh, membuat satu kelas diam. Beliau tersebut lantas duduk.
"Kumpulkan Pr kalian!"
Semua murid satu-persatu mulai maju kedepan dengan ribut, bahkan Saka dan Bondan sempat-sempatnya bermain spidol di depan papan tulis.
"Saka! Bondan! Mau ibu hukum?!"
Kedua lelaki berpenampilan urak-urakan tersebut berlari ke tempat duduk saat Bu Sari berteriak melotot ke arah keduanya.
"Ini cuman ada 32 buku, 3 orang lagi mana?" Ucap Beliau.
Rika dkk menolehkan kepala ke samping, besebrangan dengan meja mereka terlihat Riko, Saka, dan Bondan mengangkat tangan dengan santai. Mata Rika dan Riko sempat bertemu, tetapi malah diberikan pelototan dengan Riko. Menurut murid-murid otak yang geser hanya ketiga lelaki itu, Sedangkan Zidan tidak. Lelaki dingin seperti Bara itu hanya diam sambil menekuk wajahnya entah kenapa.
KAMU SEDANG MEMBACA
THE TROUBLEMAKER TWINS
Teen Fiction(FOLLOW SEBELUM MEMBACA!) ARIKO PUTRA TAMARA dan ARIKA PUTRI TAMARA si kembar nakal yang suka membuat masalah, jarang akur, dan hobby balapan liar. Riko dan Rika melanggar janji sang papa TAMARA membuat mereka harus pindah ke sekolah papanya sendir...