PART 46

41 7 7
                                    

Hai jangan lupa vote dan mohon follow akun ku supaya aku bisa semangat up.


Happy Reading❤








Jam pulang sudah tiba, kini seorang gadis yang masih termenung di tempat duduknya memikirkan segala cara apapun agar bisa mencari alasan jelas untuk dua orang yang pasti mengintrogasinya.

Tepukan pelan pada punggung kecil Rika membuat ia mendongak menatap sang kembar.

"Udah sepi cepetan balik sebelum ada anak basket." peringat Riko yang sudah siap menenteng tas hitam di pundaknya.

Rika hanya diam sambil menelusuri seluruh ruangan kelas yang sudah sepi. Seperti biasa dua R selalu menunggu sekolah sepi agar bisa pulang tanpa sembunyi-sembunyi karna memakai motor sport mewah mereka.

"Woi! Kemasukan arwah mampus lo." Riko menyenggol bahu Rika berniat menyadarkan gadis itu yang diam.

Rika menghela nafasnya berat, satu orang lagi ia masih pikirkan.

"Lo duluan gih gue masih mau disini." ucap Rika malas tak peduli malah menenggelamkan kepalanya.

"Beneran kemasukan? Arwah apaan?" heboh Riko bercanda memegang kepala Rika geram.

"Riko!"

"Apa?!"

Rika menatap tajam kembarannya dengan malas. Sebenarnya ia sudah bingung harus mencari alasan apa.

"Cepet! Lo emang mau gue seret?!" Riko  ingin menarik tangan Rika dan ditepis cepat.

"Gue masih ada urusan, lo duluan aja." ucap Rika meyakinkan Riko.

Riko memicingkan matanya curiga, wajah lelaki itu penuh selidik menatap sang kembaran.

"Urusan apa? Siapa yang mau lo temuin?"  tanya Riko penasaran mendekat lagi.

Rika mendorong bahu Riko yang semakin dekat. Berusaha mungkin tidak terlihat bohong.

"Kakak kelas gue, ada lah si Desy gue ada perlu sama dia." dengan wajah sok buatan Rika berucap.

Terlihat Riko biasa saja, lalu mengangguk kecil.

"Yaudah lo pulangnya jangan malam, kalo ga mau Papa ngamuk." ucap Riko lalu mendekat.

Riko mengusak rambut Rika lembut, tersenyum lebar. Tanpa mau berlama-lama lagi ia segera pergi meninggalkan kelas yang sudah sangat sepi.

Tetapi sebelum itu Riko menyembulkan kepalanya lagi di pintu menatap Rika yang masih duduk di kelas.

"Oh iya gue lupa kasih tau lo. Bara gak sempat kabarin lo pulang duluan, bokapnya udah ngamuk tadi nyuruh pulang gara-gara laporan Bu Rindang." jelas Riko cepat langsung pergi.

Pantas saja sedari tadi Rika menunggu lelaki dingin alias kekasihnya itu tidak datang-datang atau memberi kabar di pesan. Ternyata alasannya karna itu.

Meski begitu Rika agak lega karna tidak harus repot-repot berbohong pada Bara juga. Pada Riko saja sudah membuat Rika jantungan apalagi Bara yang sangat peka.

Rika benar-benar menghembuskan nafasnya lega. Kini ia sudah siap dengan tas berwarna biru navy nya di pundak.

Baru saja keluar dari kelas, seseorang mengagetkan Rika dengan baju anggota basket.

"Hai." sapanya ramah tersenyum lebar.

"Lo ingat kan sama gue?" tanyanya lagi dengan nada yang halus.

THE TROUBLEMAKER TWINSTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang