Jangan lupa vote ya sebagai support kalian hehe❤
Hari sudah mulai gelap dua saudara kembar Riko dan Rika juga sudah sampai kerumah. Mereka terlambat pulang karena ide Rika yang hendak membeli bahan masakan di supermaket jadi lah mereka pulang dengan membawa dua buah kresek penuh berisi cemilan dan berbagai bahan masakan.
Rika masuk kerumah dengan lesu, ia menaruh belanjaannya ke tempat seharusnya. Malam ini Rika berniat ingin membuat kue bersama sahabat-sahabatnya. Rika memang anak yang bisa dibilang rajin karena ia sudah terbiasa dirumah tanpa pembantu, itu semua keinginan Rika meskipun David papa mereka memaksa.
Setelah Rika membereskan yang ada di dapur ia segera ke kamar atas untuk beristirahat sebentar serta membersihkan diri sedangkan Riko sudah sedari tadi dikamarnya beristirahat.
Rika memasuki kamarnya dengan gontai lalu menaruh tasnya ke meja belajar. Kebiasaan dari Rika adalah jika sehabis pulang sekolah ia lupa untuk mengganti bajunya dan langsung ke arah kasurnya yang besar nan empuk membuat Riko geram dengan Rika dari dulu tak ada yang berubah.
Tak lama Rika mulai menikmati keheningan. Ia memandang langit-langit atas kamarnya, tiba-tiba ia teringat pada seseorang yang beberapa hari ini membuat jantungnya berdetak lebih cepat dari biasanya.
"Gue ga mau liat lo pingsan"
Rika tersadar ia menggeleng-gelengkan kepalanya ngeri sambil tersenyum tipis memegang dadanya.
"Kok gue mikiran tu orang mulu sih" kesal Rika memukul-mukul bantal.
Ia juga teringat dengan pernyataan Rika waktu itu Bara memperhatikannya tidur di perpustakaan membuat Rika malu ia merutuki dirinya sendiri mengapa bisa tertidur di depan Bara.
"Aishh kalo gini terus bisa gila gue" ujar Rika mengacak-acak rambutnya.
"Hayo mikirin siapa?" Suara berat laki-laki mengejutkan Rika dari lamunannya. Terlihat Riko sudah dengan pakaian santainya di depan pintu Rika sambil tersenyum jail ke arah Rika.
Rika menatap Riko sinis lalu membaringkan tubuhnya. Ia tak ingin berkelahi sekarang ia sangat lelah, tapi entah kenapa ia tak bisa tidur lagi pula kalau dia tidur teman-temannya akan segera datang malam ini.
Riko terkekeh melihat tingkah Rika. Ia melihat Rika lalu menghembuskan nafas lelah selalu saja Rika tak mengganti baju sekolahnya.
Riko tersenyum jail ia berjalan menuju kamar mandi lalu menyalakan keran di bak mandi lalu segera menghampiri Rika yang pura-pura tertidur padahal Riko sudah hapal dengan alasan Rika.
Saat Rika menutup matanya sambil memikirkan kejadian-kejadiannya bersama Bara ia merasakan melayang ke atas Rika membulatkan matanya ia sunggub terkejut dengan perlakuan kembaran laknatnya ini, ternyata Rika tengah berada di gendongan Riko ia berteriak, memukul-mukul dada Rika sampai menggigit tangan Riko.
"RIKOOO GUE GAMAU MANDI APAAN SIH LO MAIN GENDONG GUE!" Teriak Rika menggelegar.
"Berisik bau sapi" ujar Riko tertawa.
"RIKOOOO!!!" Teriak Rika sekuat tenaga ia menggigit tangan Riko yang berpasan dirinya sudah tercebur di dalam bak mandi.
Riko segera berlari kencang di iringi dengan tawanya. Ia tak mau terkena amukan siluman macan.
"Bangsat Riko awas aja lo gue balas!" Teriak Rika kesal ia sungguh ingin menenggelamkan Riko sekarang.
****
Angin berhembus kencang seseorang lelaki memakai kaos putih bercelana jeans hitam berada di balkon sambil menyesap minuman bersodanya. Ia terus saja memikirkan perempuan yang membuat dirinya perlahan-lahan berubah. Lelaki itu adalah Bara.
KAMU SEDANG MEMBACA
THE TROUBLEMAKER TWINS
Teen Fiction(FOLLOW SEBELUM MEMBACA!) ARIKO PUTRA TAMARA dan ARIKA PUTRI TAMARA si kembar nakal yang suka membuat masalah, jarang akur, dan hobby balapan liar. Riko dan Rika melanggar janji sang papa TAMARA membuat mereka harus pindah ke sekolah papanya sendir...