THE TROUBLEMAKER TWINS

Part 50

Hai, sudah lama ya hehe.
Aku mau minta maaf ya setelah sekian lama cerita ini baru up lagi, ya meskipun gada yang nungguin(⁠•⁠‿⁠•⁠)
Tapi kali ini aku pelan-pelan balik lagi.
Jangan lupa vote all.

Happy Reading❤️

"Baik, terima kasih informasinya, semoga anda tidak menyerah menangani si kembar." ucap David membuat Bu Sur terkekeh kecil.

Tidak tau saja sudah segila apa beliau menghadapi keduanya demi David.

Tut

Sambungan terputus, David menghela nafasnya panjang. Mau bagaimanapun ia memberi berbagai macam hukuman pada si kembar pasti saja tidak berjalan lancar.

Seperti sekarang, ada laporan lagi bahwa mereka di usir oleh guru mata pelajaran karena terlambat.Tentu saja David tau dua R seperti itu karena hukuman darinya.

"Hei, mau kopi?"

David sedikit terkejut saat seorang menyodorkan nya kopi secara tiba-tiba.

Lantas Ayah dari dua R tersebut mengambil tanpa mengatakan apapun, meskipun sikap kurang ajar Lance yang seenaknya masuk kedalam ruangannya.

"Mikirin apa lagi? Kerjaan kita bentar lagi selesai kok, pasti dua R bakal gak nyangka secepat ini." Suara Lance lebih dulu memecah keheningan.

"Lo tau kenapa? Itu semua karna gue." Narsis seorang lelaki perjaka tua itu sambil tersenyum bangga di depan David.

Ctak

"Agh!! Woi!"

Jitakan dari David sukses membuat Lance tidak dapat berkutik apapun lagi selain cemberut kesal.

'Dasar papan triplek' maki Lance di dalam hatinya.

Tok tok tok.

"Selamat malam Presdir, kami telah menemukan informasi yang bapak ingin kemarin." Laporan dari petugas tersebut membuat Lance ikut penasaran.

"Beritahu." Perintah David.

"Wanita yang bapak cari bernama Dayana Wilastri, mempunyai dua anak bernama Luna dan Audy namun beda Ayah. Alias Dayana sudah dua kali menikah, kini wanita itu sedang di rumah sakit jiwa melakukan rehabilitasi dan sudah 3 tahun lamanya." Jelas petugas tersebut panjang lebar.

"WHATT??!!"

"Dav, she's crazy?? Wow."

Lance terkejut bukan main saat mendengar penjelasan Dayana yang berakhir gila dan sedang di rumah sakit jiwa.

"Teruskan." Perintah David lagi.

"Saya lihat dari informasi, Dayana tidak ada satupun catatan kriminal. Dan juga yang membuat heran identitas suami keduanya saja yang keluar, sedangkan suami pertama wanita itu tidak ada sama sekali identitas atau petunjuknya."

"Kemungkinan besar dia cuma berpura-pura menikah dengan lelaki yang pertama." Celetuk Lance tepat membuat petugas itu menganggukan kepala setuju.

David sempat terkejut dengan fakta yang belum tentu benar ini. Yang ia hanya ingin tau sebenarnya adalah.

Mengapa Dayana selalu mengusik hidupnya? Bertemu saja tidak pernah, selain satu hari saat wanita itu benar-benar berbicara dengan nya.

"Cewe itu bilang dia suka sama lo kan Dav? Sehabis itu dia bilang apa lagi?" Lance mulai bertanya.

"Gue gak sempat dengar lagi, karna hari itu lagi sama dua R yang lagi main di wahana. Pas banget Riko manggil akhirnya gue tinggalin gitu aja habis gue tolak." Jelas David mencoba mengingat di hari Dayana saat itu mendatanginya.

Plak

Petugas yang tadi masih duduk di sana terkejut bukan main karna berkas yang melayang ke kepala David.
Pelakunya tentu saja Lance.

"TEMEN GUE BEGO BANGET ASLI!" Kesalnya menatap David jengkel.

"Pantes aja hidup lo ga tenang, tuh cewe marah  karna lo tolak mentah-mentah!"

David mengerutkan keningnya heran. Memang nya salah menolak pernyataan cinta seseorang, apalagi dia sudah memiliki keluarga.

"Kalau pun dia marah, harus banget dendam sampai bunuh Anin??" pertanyaan yang keluar dari mulut David membuat Lance terdiam.

Benar juga, memangnya harus sampai membunuh seseorang? Wanita bernama Dayana itu rasanya memang tidak waras.

"Yeah, that means she's too obsessed with you." Ucap Lance serius.

David hanya diam, tangannya terkepal kuat hingga urat lelaki paruh baya itu keluar jelas. Rasanya ia ingin meninju siapapun yang membuatnya kesal malam ini.

Apa yang harus ia lakukan pada wanita gila yang sudah terkurung di dalam rumah sakit jiwa itu?

Oh iya guys mereka ini masih di luar negeri, jadi ceritanya mereka pakai bahasa inggris anggap aja ya wkwkwk.