PART 49

47 5 0
                                    

Aku cuma bisa Minta maaf sama kalian yang udah setia baca ini.
Maaf sebesarnya aku ngga ada update selama berapa bulan ini.
Karna jujur, untuk lanjutin secepat yang kalian mau aku ngga bisa.
Meskipun begitu aku janji bakal tamatin cerita ini sampai akhir.
Terima kasih banyak yang masih baca dan dukung aku💗

Happy Reading❤





Malam ini dingin menusuk kulit putih mulus seorang gadis yang sedang berdiri di depan tukang nasi goreng.

Rika menatap serius nasi yang terus di aduk di dalam panci oleh penjual tersebut, sambil memeluk dirinya sendiri karena merasa kedinginan. Wajar saja, malam ini suasana langit sangat mendung menandakan akan datangnya hujan sebentar lagi.

"Biasa aja liatinnya, jangan sampai deket gitu." suara Riko yang menarik Rika menjauh dari kompor besar yang nyarak.

Rika hanya memandang sesaat sang kembaran sambil mendengus kecil. Dia ingin sekali cepat pulang, bergelung dengan selimut tebalnya pasti menyenangkan.

Masih asik memperhatikan nasi goreng yang masih proses untuk di masak, Rika terkejut saat sesuatu hangat menutupi tubuhnya. Ternyata Riko lah yang menyampirkan jaket tebal ke bahu Rika.

"Ngeyel banget kalo dibilangin! Jadi kedinginan gini kan." ucap Riko sambil sibuk merapikan jaket ke bahu adiknya.

Rika tersenyum tipis. Mungkin beberapa orang yang melihat dirinya hanya memakai baju kaos oblong kebesaran dengan celana tidur tipis akan heran karena berhubungan dengan cuaca malam ini.

"Makasih." ucap Rika kali ini tulus, rasa jengkelnya berkurang kepada Riko.

Riko menatap Rika aneh, ia mendekat mencoba mengurangi rasa dingin yang juga menyerang dirinya.

"Merinding gue dengernya."

"Hah?!"

Begitu melihat wajah Rika yang tidak bersahabat, Riko dengan cepat menyangkal.

"Hah? Apa? Engga gue merinding nih denger suara angin lewat." ucapnya pura-pura menoleh kanan-kiri.

Rika melirik tak yakin, "Emang angin bisa di denger?" tanya nya.

"Bisa. Kan gue punya kekuatan avatar." Jawab Riko asal.

"Avatar bukannya air ya?" heran Rika membuat Riko merasa di pojokkan.

"Lo- "

Teng teng teng!

"Bangke kaget gue!" latah dua R kompak. Sudah biasa.

"Ini mau di kasih sambel apa ngga mas, mba?" tanya si penjual.

"Engga."

"Satu iya."

Keduanya saling memandang.

Rika mengeluh dalam hati, padahal nasi goreng paling enak jika di padukan bersama sambal mamang nasgor.

"Gak ada! Pak jangan dikasih sambal ya dia gak boleh makan sambal." pesan Riko dengan suara tegas menghancurkan imajinasi nikmat Rika.

Rasanya Rika ingin sekali berteriak merengek karena kesal bukan main. Tetapi karena ini tempat umum yang sangat-sangat ramai, jadi ia hanya bisa diam sambil memandang Riko bendera permusuhan.

"Apa? Mau gue jitak pala lo?" ucap Riko dengan matanya melotot.

Tanpa menghiraukan Riko, Rika melangkah meninggalkan kembarannya itu keluar dari warung nasi goreng tersebut masih dengan wajah yang masam.

"Hai."

Rika refleks menoleh kaget saat menemukan seorang lelaki memakai sweater hitam di depannya. Lelaki itu tersenyum manis sambil melambaikan tangan kecil ke arah Rika.

THE TROUBLEMAKER TWINSTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang