Selamat Hari Raya Idul Fitri🙏
Meskipun udah telat, Author minta maaf ya sering lambat update atau banyak typo di cerita pertama aku ini.Happy Reading❤
Rika menurunkan tangannya perlahan yang tadi siap menampar Luna di udara, dan kini hanya bisa mengepal kuat di sisi tubuhnya. Emosi tidak akan membuat dirinya menang.
"Lo ngapain nampar dia sih?" tanya Riko memasang wajah datar.
"Kenapa ngga langsung tonjok aja?" lanjutnya santai membuat Rika memutar bola matanya malas.
Kini Riko malah tertawa seakan sedang melawak. Lalu pandangannya tertuju pada Luna yang masih diam mengusap pipinya sendiri yang sudah merah.
"Lo kenapa sih suka banget cari masalah? gabut?" Riko menatap sinis Luna.
Luna sekarang hanya bisa mendadak bisu tidak bisa melawan jika sudah keduanya kerja sama. Ia tau dirinya akan di permalukan sebentar lagi dengan cara dua kembar di depannya ini.
"Udah ayo ko ngga usah di ladenin orang ngaco." Rika menarik lengan Riko.
"Lo aja tadi ladenin sampe nampar." cibirnya.
Rika tersenyum paksa. "Kelepasan sorry. Udah ayoooo!" semakin menarik Riko.
"Sebentar cong."
Riko semakin mendekatkan tubuh bongsornya ke depan Luna. Terlihat jelas wanita ini sedang menahan nafas. Dengan gaya cool nya Riko menunduk, mencoba mendekat ke telinga Luna.
Luna hanya diam dengan wajah tegang.
"Gue doain ya semoga bisu beneran. Soalnya lo dari tadi cuma diem mulu kaya patung, kenapa sih?" bisiknya sambil terkekeh.
Rika bergerak menarik kembarannya lagi untuk segera menjauh sebelum orang-orang semakin menjadikan mereka perhatian.
"Bacot! Cepet."
Riko terhuyung kebelakang. Otomatis berjalan mundur oleh tarikan Rika yang super kuat. Riko masih saja melirik Luna datar.
"Bye beach." gumamnya tanpa suara ke arah Luna. Padahal pelafalan bahasa inggris nya saja salah.
Luna tentu saja sangat malu. Wajahnya sangat merah menahan emosi untuk melawan si kembar, tapi sayangnya ia pasti akan tetap kalah. Tanpa mau berlama-lama ia menjadi pusat perhatian disana, Luna pergi dengan perasaan yang dongkol.
***
"Gara-gara lo martabat gue udah longsor."
Tuk tuk tuk
Suara potongan bawang serai di atas talenan terdengar begitu nyaring seperti memotong dengan perasaan kesal. Riko sudah mengoceh seperti ibu-ibu yang menasihati anaknya.
"Lah salah sendiri ngga bawa dompet, kok jadi gue?" sewot Rika yang sedang mengaduk masakan di wajan.
Dua R sedang berada di dapur. Mereka bersebelahan, mengerjakan tugas memasak masing-masing. Walaupun keduanya pembuat onar, soal masak sangat boleh di adu. Rasanya seperti chef terkenal.
KAMU SEDANG MEMBACA
THE TROUBLEMAKER TWINS
Fiksi Remaja(FOLLOW SEBELUM MEMBACA!) ARIKO PUTRA TAMARA dan ARIKA PUTRI TAMARA si kembar nakal yang suka membuat masalah, jarang akur, dan hobby balapan liar. Riko dan Rika melanggar janji sang papa TAMARA membuat mereka harus pindah ke sekolah papanya sendir...