PART 47

50 5 3
                                    

Hai aku update! Maaf banget lama up nya karena ada kesibukan yang gak bisa aku handle cepat, dan juga sebenarnya aku bingung gimana lurusin alur yang berantakan karena salah kemarin.

Tapi aku pasti bakal tamatin kok.

Makasih buat yang masih baca, setidaknya aku semangat walaupun dikit.
Dan jangan lupa vote komen ya guys:)

Happy Reading❤









"Bye Abi!"

"Bye Abindut!"

"Kakak huaaa."

Bugh

Tawa Riko langsung terhenti ketika merasa punggung nya nyeri karna pukulan Rika yang kelewat biasa.

"Tuh udah Kakak pukul, Abi diem ya." ucap Rika tersenyum melihat Abi yang tengah di gendong Tante Vinka.

"Kamu itu emang minta di pelintir biar kapok ya ko." suara seorang lelaki paruh baya dari belakang keduanya.

"Ampun om! Iya Riko gak lagi!" pekik Riko menepuk-nepuk tangan Om Devan yang melingkar di lehernya.

"Awas aja kamu ko, pulang nanti Om pasang santet buat kamu."

Riko melotot heboh, apa apaan Om nya ini zaman sekarang masih main santet.

"Kok Riko doang? Rika juga dong!"

Bugh

Lagi, nyeri luar biasa datang.

"Ngapain lo bawa-bawa gue?!" sewot Rika.

"Ya kan kita kembar jadi harus bareng kena nya." ucap Riko.

Sontak saja Devan dan Rika sama-sama menatap Riko aneh. Hal itu membuat Riko mendengus kesal, Om nya dan Rika jika sudah menistakan dirinya pasti saja kompak.

"Sayang cepet ini udah jam berapa!" teriak Tante Vinka.

Devan mengangguk kecil, selanjutnya memeluk satu persatu si kembar dengan hangat. Keponakan kesayangan Devan sampai kapanpun, andai saja keduanya mau tinggal bersama mungkin dirumah nya sudah sangat ramai ada si kembar. Tetapi sayangnya dua R tidak mau karena alasan sang Papa yang tinggal sendiri.

"Jangan suka bikin Papa kalian ngamuk ya." pesan Devan yang sudah tau kelakuan dua R.

"Pasti Om." jawab keduanya kompak.

Devan terkekeh karna merasa lucu pada keduanya yang selalu kompak dari dulu.

"Om pulang ya, makasih udah jagain Abi." pamit Devan di angguki dua R.

"Bye Om Tante!" 

Riko melihat jam tangannya yang sudah menunjukan pukul tujuh lewat membuat ia kelabakan heboh.

"Jam 7!!" pekiknya.

Rika yang ikut panik pun ikut dengan Riko menaiki motor sportnya super cepat.

"Lo ngapain naik?!" ucap Riko heran.

Rika tanpa peduli sudah siap memakai helm nya.

"Udah cepet dari pada telat lo mau?!" balasnya galak.

Riko mendengus kecil, langsung menancap gas keluar dari halaman rumah saat pagar dibuka oleh satpam.

****

Sejak kejadian pulang bersama dengan Bagas kemarin, Rika menjadi ingin tau sesuatu tentang masa lalu dan tentang lelaki itu. Dirinya masih penasaran sampai sekarang alasan lelaki itu berubah, bahkan sangat berubah dari Bagas yang ia tau dari kecil.

THE TROUBLEMAKER TWINSTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang