Di pagi hari yang cerah dan sejuk akibat hujan semalam, seorang perempuan masih berada dalam dekapan hangatnya selimut tebal yang menutupi seluruh tubuhnya seperti kepompong. Arika Putri Tamara, dia adalah gadis yang masih betah diatas kasurnya yang empuk sampai tidak sadar bahwa sekarang sudah pukul 07:00.
"Woy kebo bangun ga liat apa udah jam berapa? Hari ini pertama kita sekolah" ucap Riko yang menunggu di depan pintu Rika.
"RIKA GUE UDAH BERAPA JAM NUNGGU DEPAN PINTU LO GA BANGUN - BANGUN KITA BISA TELAT BEGO" teriak Riko yang sedang menggedor gedor pintu kamar Rika.
"Apaan sih bang gue masih ngantuk nih ah duluan aja lagian tu pintu ga dikunci tinggal buka" kata Rika yang muak dengan kembarannya.
Riko yang mendengar itupun langsung menarik knop pintu dengan wajah melongo. Bagaimana tidak dirinya sudah bolak balik ke kamar Rika hanya untuk membangunkan Rika yang susah untuk bangun.
"Lah anjir gue udah cape gini kenapa gue goblok banget sih" ucap Riko sambil terkekeh karena kelakuannya sendiri.
Saat Riko membuka pintu, terlihat Rika yang sudah duduk tetapi matanya masih tertutup rapat. Riko yang melihat itupun langsung bergerak untuk menyeret Rika ke kamar mandi.
"Abang apaan sih gue kaget bego baru juga ngumpul nyawa ish" teriak Rika yang mendengus sebal.
"Heh lo ga liat tu udah jam berapa ini kita pertama masuk sekolah papa mau telat apa lo?" Ucap Riko yang sudah lelah dengan Rika.
"Iya iya gue mandi sana lo hush hush jangan ganggu" ucap Rika sambil tangan yang mengusir Riko.
"Kurang ajar lo ye gue udah cape juga bangunin lo malah marah marah" ucap Riko yang sudah ingin keluar dari kamar Rika.
"Biarin gue ga urus" teriak Rika
Riko yang mendengar itupun hanya bisa memaki dalam hati karena, jika sampai papanya mendengar bisa panjang urusannya.
****
Rika membuka pintu kamar Riko yang tidak terkunci melihat abangnya tengah bermain ponsel sambil tersenyum mengerutkan kening. Pasalnya Riko seperti orang gila yang senyum-senyum sendiri di depan ponsel."Kenapa lo bang senyum-senyum kaya orang gila aja" celetuk Rika sambil menatap Riko geli.
"Kepo aja lo" sewot Riko yang terkejut melihat Rika yang sudah berada di sampingnya.
Rika hanya memutar bola matanya malas sambil mendengus sebal karena, jika sampai mereka berdebat pasti tak ada habisnya.
"Kita emang serius jadi nerd bang?" Tanya Rika yang bingung atas rencana Riko ingin menyamar menjadi nerd di sekolah papanya.
"Iya dong harus biar kita lebih mudah balasnya" ucap Riko yang bersemangat.
"Emang kenapa kalo kita jadi murid biasa aja sih bang? males banget tau pake baju gini" ucap Rika sebal dengan ide Riko abangnya.
"Emang lo mau punya fake friend gara-gara kita kaya? Terus rencana kita gagal gitu? Gue sih nggak" ucap Riko.
"Tapi ga nyaman tau bang pake baju kebesaran gini mana pake kacamata lagi gerah, lo mah enak cuman pake kacamata aja" kesal Rika.
"Udah lo ga usah banyak bacot turutin aja dulu supaya rencana kita berhasil kalo ada yang bully lo kan bisa bogem tuh orang" ucap Riko final.
Rika pun kembali ke kamarnya untuk mengambil tas pink kesayangannya sambil mendumel tak jelas.
****
Rika yang sudah siap turun kebawah untuk sarapan bersama Riko dan papanya yang baru pulang dari Australia karena urusan bisnis, sampai - sampai untuk pulang bisa 2 bulan sekali atau lebih ke rumah. Papanya memang gila kerja semenjak kepergian mama tak pernah sadar bahwa masih ada anak - anak yang harus diberi kasih sayang orang tua.
Terlihat wajah Riko yang tiba-tiba menjadi dingin dan tak tersentuh. Berbeda dengan papanya yang selalu tersenyum lembut sambil memasang dasi. Entah apa yang sedang dipikirkan oleh papanya mereka pun tidak tahu.
"Selamat Pagi anak-anak papa" seru David yang menyapa kedua anaknya. Dia tau anaknya tak pernah terbuka dengan dirinya dia juga tau anaknya yang suka membuat masalah di sekolah maupun diluar sekolah.
Mereka berdua yang hanya menjawab dengan deheman pelan membuat David tersenyum kecut dengan respon anaknya yang dari dulu tak pernah berubah padanya.
"Papa mau mulai sekarang kalian tidak akan membuat ulah lagi di sekolah papa ini. Papa sudah menuruti kemauan kalian untuk tidak memasukan ke sekolah papa tapi, kalian masih melanggar janji. Untuk terakhir kalinya papa masukan kalian di sekolah papa SMA ANGKASA" ucap David tegas.
"Itu juga kita langgar janji karna papa gak pernah pulang" ucap Riko datar.
"Apa kamu tidak bisa mengerti Riko? Papa juga ada kerjaan selama ini papa kasih kalian uang buat kebutuhan kalian terpenuhi" ucap David yang sudah lelah dengan kedua anak kembarnya ini.
"Papa yang gak ngerti selama ini kita hidup berdua terus papa pulang aja cuman 2 hari gak pernah ada waktu buat kita" ucap Riko datar.
Rika yang mendengar perdebatan itu langsung saja mengajak Riko untuk berangkat karna pasti saja mereka sudah terlambat sekarang.
"Riko ayo kita berangkat udah telat loh"kata Rika menenangkan karna dia juga sudah muak dengan papanya yang keras kepala sekarang ini.
"Kita berangkat" lanjut Rika datar kepada papanya.
David yang melihat itu akhirnya hanya bisa pasrah. Dia saja bingung mengapa si kembar itu memakai kacamata? Apa yang sedang di rencanakan mereka hingga merubah penampilan seperti itu?
Tak terasa air mata yang sudah lama tidak keluar pun menetes kepipi David. Sungguh dia sangat lelah dan sakit hati sekarang anaknya yang semakin berubah padanya. Dia juga merindukan Anin istrinya dulu yang dicintainya dan rasa itu tetap masih ada di hati David.
****
Di mobil
Hening tak ada yang membuka suara. Sejak tadi mereka berdua masing-masing berada di pikiran mereka yang mengingat kejadian tadi. Hingga Rika yang bersuara memecah keheningan diantara mereka."Lo gak papa bang?" Tanya rika hati-hati.
"Gue gak papa kok cuman emosi aja" ucap Riko sambil menghela nafas.
"Jangan sampai lo gak kontrol emosi lo didepan papa ko yang ada papa makin sedih" ucap Rika lembut dia juga tak tega dengan papanya selama ini. Dia juga ingin kembali seperti dulu tapi egonya lah yang menahan.
"Gue udah nyoba ngontrol kok tapi emang guenya aja gak bisa. Selalu aja emosi kalo liat papa" ucap Riko lesu.
"Yaudah jangan dipikirin terus ya" ujar Rika dan dibalas anggukan oleh Riko.
Jangan lupa vote
Happy Reading guys❤
Salama Hangat Ayuthasya:)
KAMU SEDANG MEMBACA
THE TROUBLEMAKER TWINS
Teen Fiction(FOLLOW SEBELUM MEMBACA!) ARIKO PUTRA TAMARA dan ARIKA PUTRI TAMARA si kembar nakal yang suka membuat masalah, jarang akur, dan hobby balapan liar. Riko dan Rika melanggar janji sang papa TAMARA membuat mereka harus pindah ke sekolah papanya sendir...