Don't forget to vote guys.
-
-
-
-keheningan menyelimuti Bara dan Rika, mereka berdua sibuk pada pikirannya masing-masing. Hingga membuat Rika muak, ia tak suka jika tak mengoceh jadilah dia duluan yang membuka suara.
"Lo mau makan dimana sih?" Tanya Rika.
"Lo maunya dimana?" Tanya balik Bara ia melirik spion Rika yang sedang mengerucutkan bibirnya lucu membuat Bara tersenyum.
"Lo yang mau makan! Gimana sih?!" Sentak Rika.
"Makanya diem" jawab Bara ia melihat Rika yang berpegangan pada besi di belakang motor, membuat Bara kesal lalu berhenti mendadak.
Rika yang tak siap langsung bertabrakan dengan punggung Bara menjadi seperti memeluk Bara.
brukk
"Weh dajjal! Lo mau gue jatoh apa?!" Ucap Rika kesal menggeplak kepala Bara yang dilindungi helm.
"Pegangan" ucap Bara.
"Gue udah pegangan kali! Lo nya aja yang rem mendadak"
"Gini" Bara menarik tangan Rika melingkarkan di pinggangnya membuat Rika terkejut.
"Modus banget sih lo! Tau gini gue gak mau ikut" ucap Rika kesal berusaha menarik tangannya.
"Lo tinggal diem ikutin apa susahnya sih? gue lagi nyetir Rika" balas Bara malas dengan Rika yang mengoceh terus-terusan.
Akhirnya Rika pun mau tak mau harus pasrah dengan tangannya memeluk pinggang Bara, meskipun ia juga merasakan nyaman.
'Masalahnya ni jantung gue gak karuan sialan' batin Rika
****
Sesampainya mereka di tempat parkir yang sangat ramai membuat Rika heran, mengapa Bara membawanya kesini?
Bara menuntun Rika untuk turun dari motornya dan melepaskan helm Rika yang masih berbinar melihat tempat dikunjunginya sekarang.
"Pasar malam?" Pekik Rika senang membuat Bara terkekeh.
"Ih ayoo masuk! gue lama banget gak kesini" ajak Rika berbinar menarik tangan Bara seperti anak kecil.
Mereka berdua berkeliling untuk melihat-lihat sekitar sampai lupa dengan Bara yang awalnya mengajak Rika untuk menemaninya makan.
Rika tak henti-hentinya memamerkan senyumnya yang lebar sehingga membuat lesung pipinya keluar. Bara yang melihat cara Rika tersenyum tersebut pun tak terima.
"Gak usah senyum lebar-lebar juga" ucap Bara menatap Rika datar.
Sedangkan Rika tak menghiraukan perkataan Bara dan tetap berjalan cepat ke arah bapak-bapak yang menjual arum manis.
"Bar gue pengen arum manis dong" pinta Rika berbinar melihat arum manis di depan matanya.
"Gak! Nanti gigi lo rusak" jawab Bara tegas.
"Kok gak boleh sih? Kan gue yang makan kok lo yang sibuk?" Kesal Rika sinis.
"Gigi lo nanti rusak Rika"
"Pleasee! Lagian gue pake uang sendiri" Rika memohon menyatukan telapak tangannya sambil membuat wajah memelas.
Bara yang tak tahan dengan wajah permohonan Rika itupun akhirnya mengangguk pasrah. Entah mengapa ia luluh melihat wajah Rika sekarang.
KAMU SEDANG MEMBACA
THE TROUBLEMAKER TWINS
Novela Juvenil(FOLLOW SEBELUM MEMBACA!) ARIKO PUTRA TAMARA dan ARIKA PUTRI TAMARA si kembar nakal yang suka membuat masalah, jarang akur, dan hobby balapan liar. Riko dan Rika melanggar janji sang papa TAMARA membuat mereka harus pindah ke sekolah papanya sendir...