PART 31

96 9 0
                                    

Jujur aku sedih banget lebih banyak baca daripada yang vote:(

Happy Reading❤






"ABANG AMBILIN RIKA CEMILAN UBI DI KULKAS DONG!"

"EH SEKALIAN BIKININ TEH ANGET YA!"

"AMBIL SENDIRI!"

"PAPA RIKO PAA."

Brakk

"Diem gak mulut lo!"

Riko mendobrak pintu Rika tak santai sambil membawa stik psnya. Ia menunjuk wajah Rika siap melempar benda tersebut.

Hari ini Riko benar-benar lelah, kembarannya sudah sejak tadi sore pulang, untungnya ada Bara yang membantu Riko dari kembar laknatnya itu pulang, Papanya masih sibuk urusan kantor di rumah. Dan dari tadi sore juga Rika terus-terus memanggil dirinya tak henti, baru saja rasanya Riko duduk di kursi gamenya suara cempreng adiknya sudah menembus dinding kamarnya yang berada di samping.

"Beruntung lu baru pulang rs, kalo gak udah gua bejek-bejek dari tadi." Omel Riko menghentakkan kaki kesal. Sungguh ia lelah Rika hari ini rese.

"Lo kan mau minta maaf sama gue yaudah lo harus ikutin perintah gue sampe besok!" Balas Rika tak kalah sewot.

Itu lagi yang di bahas Rika, sudah ke berapa kalinya kembar laknatnya ini menjadikan kejadian semalam alasan. Padahal Riko ingin keluar menemui teman-temannya malam ini jam 9.

"Oke oke!"

Riko berbalik meninggalkan kamar Rika tak santai, seperti biasa.

Brakk

"Enak banget ngerjain tu Riko."

Rika tertawa kecil, ia sebenarnya sudah tak selemah kemarin tetapi hanya merasa malas saja. Lagi pula luka di lututnya membuat Rika susah meluruskan kaki karna masih basah.

Membuka room chat aplikasi linenya, Rika sibuk membaca pesan-pesan randomnya bersama Clara. Rika merasa bersalah, ia tak tahu Clara akan seperti ini, setelah mendengar apa yang dikatakan Clara semalam dari Riko, Rika semakin tak tenang.

"Lo tau gak yang bikin gue ambigu apa? Si Clara bilang lo itu cuman punya dia."

Pernyataan dari Riko tadi siang menganggu pikiran Rika, ia masih berusaha menangkap maksud Clara. Tidak mungkin kan sahabat lamanya itu selama ini..... ah Rika jadi ikut tertular pikiran negatif Riko.

Jujur, Rika merindukan sahabat lamanya tersebut. Sudah sangat lama mereka berdua tak menghabiskan waktu. Rika ingat betapa perhatiannya Clara jika menyangkut waktu makannya.

"Gak nyangka aja lo bakal bikin gue gini." Gumam Rika lirih.

Ting

"Eh." Lamunan Rika buyar saat sedang menatap room chatnya dengan Clara, suara notif line dari seseorang.

"Bara?"

Bara
Udah makan?

Rika membalikkan badannya segera duduk tegak dengan jantung yang tak karuan. Ia membalas pesan dari Bara dengan cepat.

THE TROUBLEMAKER TWINSTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang