PART 23

92 8 0
                                    


Happy Reading❤









Tok tok tok!

"Bara!"

Kinar frustasi, sedari tadi dirinya hanya pulang balik ke depan kamar Bara, anak sulungnya. Namun anaknya itupun tak merespon sama sekali. Kinar bingung, Bara meraju atau hanya menjalankan hukuman. Jika menjalankan hukuman setidaknya anak sulungnya tersebut keluar dari kamar. Dari kemarin Bara hanya di dalam kamar, kecuali mengambil kebutuhannya ke bawah.

Tok tok tok!

"Bara keluar sebentar atau Bunda telpon Ayah?!" Ancam Kinar akhirnya.

Seketika sang pemilik kamar bergerak gelisah dengan cepat setelah mendengar ancaman Bundanya. Bara terduduk lemas, rasanya ia baru saja tidur, matanya masih sangat berat akibat bermain game semalam.

Dor dor dor!

Kali ini Bundanya menggedor pintu, membuat Bara mendengus. Ia berjalan lesu ke arah pintunya dengan mata setengah tertutup.

"Iya bun"

Membuka pintu, Bara sudah melihat Bundanya menatap dirinya garang.

"Tidur mulu ya?! Keluar kek keliling halaman rumah! Ini malah di kamar mulu kaya ibu hamil!" Omel Bundanya.

Bara hanya diam tak berniat menjawab, wajahnya seperti menahan kantuk. Ia hanya mendengar ocehan Bundanya ketimbang berdebat.

Kinar menggelengkan kepalanya pelan melihat tingkah anak sulungnya. Ia tak habis fikir dengan teman-teman Bara yang menganggap Bara lelaki dingin. Nyatanya anak laki-lakinya ini saat dirumah tengil.

"Jangan lupa jemput adik kamu! Bentar lagi dia pulang, kang Aji antar Bunda ke kantor nyusul Ayah." Peringat Bundanya tegas.

Entah Bara mendengar atau tidak, sang anak hanya mengangguk-angguk kan kepala pelan setelah mendengar perintah.

"Bunda pamit dulu!"

Setelah Bara melihat Bundanya pergi dari perkarangan rumah, tubuhnya kembali lagi ke arah kasur besarnya tanpa berniat sekedar cuci muka atau mandi. Masa bodoh dirinya benar-benar sangat mengantuk sekarang pikir Bara.

Bara menghela nafas panjang. Menutup mata meredakan pusing yang datang, membuat Bara melihat bayangan seorang gadis sekilas. Gadis yang saat ini ia rindukan.

Bara bingung harus memberi pesan gadis tersebut seperti apa. Ponselnya saja sudah rusak akibat perkelahian kemarin. Entah bagaimana bisa tiba-tiba hancur. Maklum saja iphone.

Kini yang menguasai Bara hanya kantuk, ia tidak bisa menahan. Hingga pada akhirnya secara tak sadar dirinya tertidur.

Satu jam kemudian.....

tok tok tok!

Ting nong ting nong!

"ABANG!!"

Bara terkejut, ia membuka matanya dengan cepat. Dirinya benar-benar terkejut dengan teriakan seseorang yang samar-samar ia dengar.

THE TROUBLEMAKER TWINSTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang