Jangan Lupa Vote dan Komentar nya yah kakak🥰
Happy Reading______________________________________________
☘L☘
Lionel mulai mengeliat tak nyaman dari tidurnya.Tubuh cowok itu mulai berkeringat dingin. Dirinya seperti ketakutan di kejar sesuatu.
Dirinya membuka mata secara tiba-tiba. Nafasnya tersenggal-senggal seperti orang yang habis berjalan berkilo-kilo meter.
Lionel menutup matanya lalu merebahkan badannya di kepala tempat tidurnya. Dirinya bangkit berdiri lalu mengambil sesuatu dalam lacinya.
Dirinya mengeluarkan beberapa pil dari tempatnya dan langsung meminumnya.
Obat Penenang.
Trauma Batinnya tak pernah hilang walaupun sudah sepuluh tahun yang lalu.
Lionel menatap langit-langit dengan tatapan kosong. Lalu matanya melihat pentulan dirinya di cermin.
Prakkkk
Lionel menghantam cermin itu sampai pecah dan membuat tangannya berdarah. Lionel menatap kosong tangannya yang mengeluarkan darah.
Lionel memegang dadanya yang sesak.
"Mom! ".Lirih Lionel.
" Dad! ".
" Kak Will! ".
Lionel memanggil keluarganya dengan suaranya yang lemah.
Jika saja itu tak terjadi maka dirinya tidak akan menderita seperti ini. Jika saja itu tak terjadi Lionel akan tumbuh menjadi remaja yang ceria, jika itu tak terjadi maka dirinya bisa selalu bermanja dengan ibunya, jika saja, jika saja..
Lionel menghembuskan nafasnya lelah.
Setelah itu tangannya terkepal. Mata hitamnya mengeluarkan auara hitam yang seram. Seperti seekor predator yang siap membantai habis mangsanya.
"Mereka itu akan menerima akibatnya!".Ujarnya sambil menggertakan giginya.
Besok paginya Lionel berangkat pagi-pagi dari rumah. Dirinya ingin pergi menenangkan pikirannya. Setelah puas berkeliling di pinggir kota.
Dirinya menuju pada rumah yang menjadi markas dirinya dan teman yang memiliki hobi yang sama dengan dirinya.
"Hai Li! ".Sapa seorang perempuan cantik dengan ramah kepada Lionel saat mereka berpapasan di depan pintu.
" Hm! ".Guman Lionel lalu berjalan masuk.
" Tumben lo mau main ke sini! ".Ujar Gibran menatap perempuan itu.
" Biasanya juga alesannya sibuk! ".Arthur menirukan cara bicara cewek itu kalau memberi alasan.
" Yah Maaf! Kan emang aku sibuk beneran!".Gadis cantik itu tersenyum bak dewi yang menyilaukan.
"Ghea kamu nggak di apa-apain sama Gibran kan? ".Tanya Cakra dari belakang.
Gadis yang bernama Ghea itu tersenyum lembut lalu menganggukkan kepala.
KAMU SEDANG MEMBACA
L:falling love with psychopath (END)
Fiksi RemajaMasalalu yang biru dan terus menghantui. Melahirkan sosok anak laki-laki baru yang tak tahu mengasihi, tanpa empati yang hanya merasa kosong sepanjang hari. Yang dengan lihai melukis di kanvas manusia. Tanpa hati. Lalu bagaimana dengan kata cinta...