Udah sipa batin buat baca part ini😘
Jangan emosi yah beb😆Jangan lupa buat tinggalin vote dan komentar nya yah🥰
Happy Reading ❤
_____________________________________________
" jangan jadi payung buat orang yang suka hujan! ".
~Karunia Cleopatra~" Yah gw cukup jadi obat pahit yang dia nggak suka saat dia sakit karena terlalu lama bermain hujan"
~Sakura Yukino~______________________________________________
☘L☘
Sakura menatap Nia dan Lala yang sedang bercanda ria sambil berjalan di sepanjang koridor. Kedua gadis itu sepertinya tidak sadar kalau menjadi sorotan sedari tadi.
Dirinya menghembuskan nafasnya kasar. Lalu berjalan dengan langkah pasti menuju kedua manusia itu.
"Eh Hai kak! ".Sapa Lala dengan riang.
" Hai La! ".Sapa Sakura balik dengan senyuman cantiknya.
" Hai Nia! ".Sapa Sakura sambil tersenyum.
" Hai! ".Balas Nia sekenanya.
Bukan tak suka atau apa. Dirinya memang tidak bisa dekat dengan orang asing begitu saja. Lala? Jelas itu berbeda.
" Kenapa kak? ".Lala masih tersenyum ramah.
" Gw mau minta maaf sama Nia! Sama kejadian kemarin! ".Dirinya ingat betul dimana dirinya bersama trio kocak White Devil Devian, Rio dan Edgard menginterogasi dirinya secara diam-diam tanpa sepengetahuan sahabatnya yang lain.
Nia hanya tersenyum miring. Jika Arthur tidak menyuruhnya untuk tidak membuat kekacauan di pastikan empat orang itu sudah ada kabar orang hilang sekarang!.
"It's ok! Gimana kalau lo duel sama gw main basket? Soalnya si pendek nggak bisa main basket! ".Tunjuk Nia pada Lala.
Lala hanya memutar bola matanya. Hei bermain basket itu sulit tau!.
" Deal! ".Terima Sakura.
Dan sekarang mereka ada di sini. Di lapangan Indoor anak-anak Sma Angkasa. Ini bukan penyelesaian masalah dengan cara baku hantam hei mereka sudah sama-sama dewasa right? Tidak etis kalau mereka berkelahi.
Jadinya mereka memilih cara ini. Sakura sadar Nia masih kesal dengan kejadian kemarin.
Rio berdiri di tengah-tengah lapangan dan tepat berada pada tengah-tengah kedua gadis itu.
"Siap? ".Tanya Rio.
Saat mendapatkan anggukan dari kedua gadis yang sedang berpandangan dengan tatapan tak gentarnya dengan cara masing-masing.
Rio meniupkan peluitnya dan melemparkan bola basket yang di tangannya ke atas. Lalu dirinya berlari ke pinggir lapangan.
Meninggalkan kedua gadis yang sedang melompat memperebutkan bola yang sedang melayang di Udara.
KAMU SEDANG MEMBACA
L:falling love with psychopath (END)
Genç KurguMasalalu yang biru dan terus menghantui. Melahirkan sosok anak laki-laki baru yang tak tahu mengasihi, tanpa empati yang hanya merasa kosong sepanjang hari. Yang dengan lihai melukis di kanvas manusia. Tanpa hati. Lalu bagaimana dengan kata cinta...