Bang L is back ❤
"Jangan lupa ninggalin vote dan komentar yah manis❤".Author tersenyum bak badut di film IT.
"HAPPY READING❤".Senyum Annabelle.
Candaa❤
______________________________________________
☘L☘
Lionel menghembuskan nafasnya kasar saat dirinya di paksa untuk hang out bersama teman-teman psychonya. Liburan semester ini memang dirinya tak ada kesibukan but hell mereka sangat merepotkan dengan ocehan-ocehan tak jelas dari mulut Gibran dan Nia yang selalu menistakan dirinya.
Kalau di White Devil tak ada berani mengganggu dirinya dan lebih banyak mencari aman.
Dua manusia itu sangat suka memancing sisi gila Lionel.
"Kita mau kemana? ".Tanya Ghea sembari tersenyum manis.
Nia merangkul Ghea dengan gaya khasnya.
" Kita ke cafe sebelah Mall aja gimana?".Tawar cewek itu.
"Cafe yang lagi tenar di instagram itu?".Tanya Arthur sambil memainkan alisnya.
Nia mengangguk cepat.
" Kuylah! ".Gibran berargumen.
" Mau? ".Cakra mengelus kepala Ghea.
Ghea mengangguk antusias sambil tersenyum.
Kelima manusia itu berjalan dengan penuh auara bahagia.
Sedangkan dua laki-laki yang berada di belakang mereka memancarkan aura yang sangat berbeda. Kedua manusia yang sedari tadi hanya diam memancar aura gelap dan mencekam apalagi wajah mereka yang tak di hiasi senyum sedikitpun.
Egh seram.
Mereka sampai pada Cafe yang di tuju.Nia membisikkan sesuatu pada Ghea.
Kening Ghea tampak berkerut lalu membisikkan sesuatu lagi pada Nia.
Kedua gadis itu melakukan hal itu sampai beberapa kali.
Yang membuat kelima laki-laki yang ada di sekitar mereka mengangkat alisnya bingung.
Ghea mengetikkan sesuatu di ponselnya lalu tak lama kemudian dirinya dan Nia cekikikan.
"Ngomongin apa lo berdua? ".Gibran mengangkat alis matanya.
" Urusan cewek nyet! Nggak usah kepo".Nia memutar bola matanya malas.
"Emang lo cewek? ".Gibran memasang wajah polosnya.
Nia memukul kepala Gibran.
" Ia lah nyet! ".
Perhatian mereka teralihkan pada pelayan cafe yang datang untuk menulis pesanan.
" Selamat datang di BB Cafe. Anda bisa melihat menu dan memesannya kak".Pelayan tersebut menundukkan kepala sedari tadi belum menampakkan wajahnya.
KAMU SEDANG MEMBACA
L:falling love with psychopath (END)
Teen FictionMasalalu yang biru dan terus menghantui. Melahirkan sosok anak laki-laki baru yang tak tahu mengasihi, tanpa empati yang hanya merasa kosong sepanjang hari. Yang dengan lihai melukis di kanvas manusia. Tanpa hati. Lalu bagaimana dengan kata cinta...