Jangan lupa vote dan komentarnya 🥰
Happy Reading ❤_________________________________________
◦•●◉✿✿◉●•◦
Lala berjalan dengan gontai sambil membawakan sebuah hoodie hitam di tangannya. Dirinya berhenti di depan seorang laki-laki yang sedang sibuk dengan Manga di tangannya.
Lionel mengangkat alisnya, saat gadis menyodorkan salah satu hoodie hitamnya yang pernah dirinya berikan pada Lala.
"Aku balikin. " Ujar Lala dengan senyuman.
"Amnesia lo?." Tanya Lionel setelah itu kembali membaca Manga di tangannya.
Lala tidak lupa kalau laki-laki itu mengatakan bahwa tidak usah di kembalikan tapi tidak! Dia tidak bisa. Dia harus mengembalikan barang laki-laki ini.
"Aku gak bisa kak, aku gak mau juga." Lala menatap Lionel dengan berani.
"Buang." Ujar Lionel dengan nada malas.
"Tapi kak in-."
"Buang!." Ujar Lionel dengan tegas.
Lala mencoba tetap kuat dan berjalan tanpa takut menuju tempat sampah dan membuang hoodie hitam tersebut.
Lionel menatap dirinya dengan tatapan aneh. Lala sendiri tak paham maksudnya.
"Lo kenapa?."
Lionel bodoh!. Sudah pasti anak orang sakit hati tapi malah menanyakan hal tak berguna seperti itu.
"Gak." Jawab Lala dengan tenang.
Lalu gadis itu berbalik dengan cepat. Sebelum berhasil membuka pintu , lengannya di tahan oleh Lionel.
"Pembohong." Ujar Lionel dengan tatapan datar.
Lala membalikkan badannya. Dirinya tidak bisa menahan ini lagi. Sudah cukup! Tolong!.
"Brengsek! Cowok brengsek!." Ujar Lala tepat di hadapan Lionel.
Lionel masih tetap tenang. Tidak kaget ataupun marah.
"Brengsek terlalu tinggi ,gak pantas buat gw." Jawab Lionel dengan santai. Tak malu ataupun tersinggung.
Mata Lala memanas menatap Lionel.
"Setidaknya kak! Setidaknya -"Ucapan Lala terhenti karena isakan. Dirinya menekan-nekan dada Lionel dengan jaringan telunjuknya.
" Setidaknya kalau kamu gak bisa jadi bahagianya aku jangan rusak bahagia aku yang udah aku bangun tanpa kamu!."
"Kakak dateng di dalam hidup aku, kasih harapan dan bertingkah selayaknya orang baik yang akan memperbaiki luka tapi nggak! Kakak malah menambah luka yang ada, aku ada salah apa sama kakak hah? Kasih tau kak! . Aku nggak pernah ngusik hidup kalian semua, aku aja nggak ngerti kenapa aku harus di seret di sini."
"Kakak pikir kakak siapa sampai bisa seenaknya di hidup aku? Orang kayak kakak itu egosi! Selalu mikir seenaknya!. Emang kakak pernah mosisiin diri jadi aku?Nggak!." Nafas Lala memburu, wajahnya sudah banjir air mata.
"Kalau kakak sakit kakak punya sandaran kak, kakak kaya, ganteng dan banyak yang suka. Tapi aku apa kak? Aku nggak punya apa-apa!."
"Maaf udah matahin hati lo." Ujar Lionel dengan pelan.
KAMU SEDANG MEMBACA
L:falling love with psychopath (END)
Novela JuvenilMasalalu yang biru dan terus menghantui. Melahirkan sosok anak laki-laki baru yang tak tahu mengasihi, tanpa empati yang hanya merasa kosong sepanjang hari. Yang dengan lihai melukis di kanvas manusia. Tanpa hati. Lalu bagaimana dengan kata cinta...