38-Twins

737 135 51
                                    

Jangan lupa vote dan komentar kalian ♡
Happy Reading and i luv u:)







***

Ruangan bawah tanah rumah tua yang menjadi perkumpulan lima psikopat itu diisi penuh oleh anggotanya ,namun ada yang berbeda.Ada Clara Samantha disana.Gadis itu tersenyum tak kalah seram dari biasanya.

"Untuk perempuan pertama yang bisa masuk di the blood" ucap Sagara lalu menyayat telapak tangannya.

Dan diikuti oleh mereka semua termasuk Clara.Oh sepertinya penulis lupa memberitahukan nama untuk kelompok lima psikopat ini ralat sekarang sudah menjadi enam, the blood. Warning mereka bukan vampire.

"Dengan ini lo nggak boleh berkhianat!"ucap Cakra dengan mantap.

Clara tersenyum lalu mengangguk mantap.

"Dan gak ada pembunuhan untuk sesama anggota,"ucap Gibran tersenyum manis pada Clara.

Arthur berjalan menuju tungku api kemudian mengambil sesuatu yang tengah dipanaskan disana.Melihat Arthur yang berjalan menuju arahnya , Clara langsung mengangkat lengan bajunya.

"Are you ready baby girl?"tanya Arthur dengan sebuah senyuman simpul.

"Do it,"ucap Clara balas tersenyum.

Clara mendesis , menggertakan gigi dan merampas kuat tepian meja saat Artur menempelkan besi panas berlogo itu dilengannya.

"Hah ...hah...hah"nafas Clara terengah-engah.

Dirinya melihat luka berbentuk burung hantu dan dibawahnya bertuliskan the blood.Sangat pas untuk gadis itu, misterius dan penuh tanda tanya, wanita yang berkuasa dan menyukai tantangan.Dan bisa membawa kemenangan maupun kematian.Sosok kecil yang tak bisa diremehkan.

"Selamat bergabung,"ucap Gibran lalu memeluk gadis itu dan dibalas hangat oleh Clara.

Lionel hanya diam saja menatap ini semua.Apa yang dimainkan burung kecil itu dengan seekor serigala?. Naasnya burung itu cerdik ,dia mempermainkan serigala dengan cara terbang sampai serigala itu kewalahan menangkapnya.

Lionel masih mencari apa maksud dari Clara.Dan sialnya kenapa Clara malah masuk ke dalam kelompoknya,apa lagi sekarang?.

Clara juga hanya diam,tak berbicara sedikitpun dengan Lionel.Clara mengulurkan tangannya dan Lionel menerimanya.

"Akh"rintih Lionel tiba-tiba karena kepalanya tiba-tiba sakit.

Clara tetap menatap dalam diam.Lionel menatap Clara tajam,dan Clara menaikkan sebelah alisnya tak paham.

"Lo nggak papa?"tanya Gibran pada Lionel dan hanya diangguki oleh laki-laki itu.

Lionel menarik tangan Clara menuju tempat sepi.Dirinya memojokkan gadis itu ditembok dan menatap sengit padanya .

"Apa yang lo lakuin?"tanya Lionel dengan sebelah tangannya yang bertumpu pada tembok.

Namun Clara hanya tersenyum menanggapi.Senyuman yang tak berarti bagus sama sekali.

"Nothing"ucapnya dengan senyuman penuh misteri lagi.

Lionel memukul tembok, merasa percuma saja bertanya pada gadis itu.Benar-benar sudah sangat berubah,dari mangsa menjadi predator.

L:falling love with psychopath (END)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang