MND 32 - Honeymoon

25.4K 410 3
                                    

BUGH!

"Awh!"

Erick meringis saat dia tersadar dari tidurnya akibat jatuh dari ranjang. Ia segera mengambil posisi duduk. Pemandangan yang dia dapatkan disana membuatnya curiga. Gadis yang duduk di ranjang itu tengah melipat tangan sambil mengerucutkan bibir.

"Kau yang membuatku terjatuh kan?" tuduhnya.

Dasha menoleh cepat padanya. "Memang! Kalau perlu aku lempar ke laut!" sungutnya.

Erick sedikit kaget dengan respon istrinya. Ia segera bangkit dan duduk di samping istrinya. Dasha masih menatapnya marah. Memangnya apa salah Erick? Pria itu menggaruk kepala belakangnya dan hendak berbaring lagi namun Dasha menahannya.

"Mandi sana!"

"Kamu kenapa sih? Pagi-pagi sudah marah-marah?"

Dasha segera memelototinya. "Pagi kau bilang?! Ini sudah jam sepuluh dan kau belum apa-apa! Seharusnya kita sudah sarapan, keluar jalan-jalan!" ucapnya dengan intonasi sama.

Oh jadi itu. Erick segera tersenyum. Ia mendekat pada istrinya dan memeluknya erat. "Kamu marah karena aku tidak bangun-bangun, hem?"

"Tidur seperti beruang! Aku sudah membangunkanmu berkali-kali." Kali ini nada yang dikeluarkan berisi rengekan.

Erick semakin mengeratkan pelukannya. "Memangnya Dasha ingin kemana sih? Aku tak pernah senyenyak semalam tidurnya. Rasanya suasananya begitu tenang apalagi sambil memeluk istriku."

"Iihh!" Dasha mendorong Erick. "Ya memangnya tujuan kita kemana saja. Mana aku tahu daerah sini."

Erick tertawa pelan. "Take it easy, baby. Kamu tetap akan menikmati semua destinasi disini."

Setelah Erick merapikan diri, mereka segera turun ke lantai dasar hotel untuk sarapan. Gadis itu mulai menerbitkan kembali senyumnya. Tentu saja hal itu membuat Erick bahagia.

"Baby. Kau ingin keliling kota atau ke pantai dulu?"

"Bukankah ide bagus jika kita menjelajahi kota ini baru melihat matahari terbenam, hum?"

Erick mengangguk. "Okay."

Entah helaan napas keberapa yang Erick lakukan saat tangan manis Dasha menggelandangnya memasuki berbagai toko yang berderet begitu rapi. Kalian tidak lupa dengan Dasha yang bukan gadis metre, kan? Ya ini sekarang. Dia mempermalukan suaminya dengan hanya melihat-lihat.

"Erick, lihat topi itu!"

"Stop it, baby! Kalau kau memang suka, just buy it. Kau hanya melihat sedari tadi."

Dasha menatap suaminya sembari menyilang tangan. "Kalau aku suka nanti aku beli."

"Kalau memang tidak niat beli ya tidak usah berkeliling."

"Hey! Konsumen itu datang dari melihat, tertarik, lalu membeli. Kau ini bagaimana?" Dasha melengos sambil mendecih.

Erick membuang napas kasar dan berjalan meninggalkan istrinya. Gadis melongo mengikuti bayang Erick. Ia perlu melebarkan kaki untuk sampai di samping suaminya. Pria itu duduk di salah satu kursi yang memang disediakan untuk pembeli foodtruck yang berjajar. Dasha mengikuti gerakan suaminya.

"You want something?"

Dasha tersenyum. "Buah segar? Sepertinya nikmat."

"Okay, wait."

Mata Dasha bersinar melihat warna-warni buah yang dipotong dalam kotak plastik bening itu. Ia tersenyum tulus pada suaminya. Tanpa berkata apapun dia menusukkan garpu kecil pada potongan buah nanas dan langsung melahapnya. Erick terkekeh melihat tingkah istrinya.

My Naughty DashaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang