Pip.. pip.. excuse me. Mulai sekarang My Naughty Dasha hadir seminggu dua kali. Semoga kalian nggak bosen ya, mwehehe.. Give love and respect. Thankyou<3
***
Seorang wanita berbalut pakaian pelayan itu hanya mampu tertunduk dalam saat mendapatkan semburan maut dari majikannya. Ia paham jika dirinya tak punya hak apapun. Tapi melihat majikannya yang terus menegak minuman beralkohol itu membuatnya khawatir.
"Nona, saya mohon cukup!"
PYAAR!
Sella membanting botol kosong di dekatnya hingga hancur berkeping-keping. Ia tatap pelayannya yang terlonjak hebat sembari memegang dada. Hati Sella berdesir nyeri. Kepalanya berhenti berfungsi. Sudut matanya melihat pelayan itu membungkuk sekilas lalu meninggalkannya.
Wanita berambut pirang keemasan itu menuang kembali minumannya ke dalam gelas lalu meneguknya. Ia segera berdecak ketika mendengar suara pelayan tadi teriak-teriak. Sella mengusap wajahnya kasar. Namun tak berselang lama ia melonjak hebat lantaran seorang wanita tengah berdiri dengan menyilang tangan di depannya. Wanita bermata biru itu mengenakan dress berwarna ungu pastel yang begitu pas membalut tubuh seksinya.
"Untuk apa kau kesini?"
Wanita itu tersenyum sinis. "Aku senang dengan pertengkaran mereka. Dan sekarang aku sudah tidak membutuhkanmu."
Sella mengernyit kening. "Apa maksudmu? Aku sudah mengorbankan adikku demi menuruti kemauan gilamu itu!" bentak Sella sembari menggebrak meja dan berdiri dari posisinya.
Wanita itu tersenyum miring. "Segala yang tidak dibutuhkan harus dimusnahkan," cicitnya.
Bola mata Sella membelalak. Baru-baru ini ia mendengar sepak terjang wanita yang tengah berhadapan dengannya ini. Wanita cantik bermata biru ini bertubuh malaikat tapi berhati iblis. Sella bergerak mundur dari tempatnya.
"Kenapa kau menjauh, Sella? Apa kau takut denganku? Atau kau baru saja sadar dengan kelanjutan cerita ini, hum?"
Sella menelan ludahnya yang mendadak menjadi batu. "Ysabelle. Kau hanya bercanda, kan? Kau hanya ingin bermain, kan?"
Wanita bernama Ysabelle itu tertawa keras. Satu tangannya menutup mulutnya yang menganga sedang satunya lagi memegangi perutnya. Setelah selesai dengan gelakannya, ia menghapus sudut matanya yang berair.
"Sella.. Sella. Kau ini lucu sekali."
Ysabelle terus mendekat sedangkan Sella tak bisa mundur. Pria bertubuh tinggi tegap tengah berdiri di belakangnya. Air mata Sella merembes melewati pipinya.
Jleb!
Mata Sella membelalak merasakan sesuatu yang tajam tengah menembus perutnya. Ia terhuyung ke belakang namun tusukan itu mengikutinya. Kedua matanya beradu dengan iris berwarna biru itu.
"Matilah dengan tenang, Sella," bisik Ysabelle di telinga Sella sembari kembali menekan benda itu di perut Sella.
Sedangkan tak jauh dari mereka, Arinda tengah membungkam mulut Chelsea yang hendak berteriak. Air mata gadis itu meluruh melihat kakaknya dibunuh. Kedua mata mereka melihat Sella yang terjatuh dengan mata membelalak. Mereka menahan napas saat Ysabelle dan orangnya melewati ruangan dimana mereka bersembunyi.
"Look! Kita harus pergi dari sini, okay?" lirih Arinda pada Chelsea.
Chelsea menatap tubuh Sella disana dengan air mata mengucur. Namun ia mengikuti instruksi Arinda. Semua ini juga demi dirinya. Kasus ini pasti akan tercium polisi. Arinda tak ingin mereka terlibat barang menjadi saksi.
KAMU SEDANG MEMBACA
My Naughty Dasha
Romance21+ Bijaklah dalam membaca! Terjerat dalam perjanjian konyol membuatnya mati-matian menerima kenyataan. ----- 📝 Aldiananh_