(+) 1

105 18 5
                                    

Setelah sekian lama akhirnya aku update lagi.

Happy reading and enjoy.

*****

Alunan musik mulai terdengar mengisi sore hari yang masih terlihat cerah di atas sana. Beberapa pengunjung cafe menikmati lagu dengan judul terakhir yang dinyanyikan seorang cowok yang juga pengunjung cafe.

Berbeda dengan dua cewek cantik yang duduk di meja nomor 13. Nadiya dan Laila, mereka berdua terlihat sibuk dengan aktivitas masing-masing. Laila yang sibuk dengan video call bersama pacarnya.

“Jangan lupa pakai masker. Aku gak mau kamu jadi tontonan orang lain ya?”

Iya.”

“Kamu kapan sih datangnya? Aku udah lama nungguin lo.” ujar Laila kesal.

Iya, ini aku udah di parkiran kampus.”

Zico, pacar baru Laila dan juga cowok yang sejak dulu di jodohkan orangtua Laila. Entah pidato atau hasutan apa yang dilakukan orangtua Laila sampai membuat Laila mau menerima perjodohan itu. Bukan itu saja, Laila berubah 180 derajat menjadi cewek yang amat posesif kepada Zico.

“Pokoknya dalam 5 menit kamu harus udah sampai sini!” tegas Laila walau tak mungkin juga Zico akan sampai secepat itu karena jarak kampus Zico ke cafe butuh 25 menit.

Nadiya mengaduk-aduk minumannya dengan pandangan sayu ke arah cowok yang sedang bernyanyi, sesekali pandangannya menatap Laila dan sekitarnya sampai mata sayunya berhenti tepat di meja sudut. Terlihat
sepasang kekasih yang saling bercada gurau dan itu membuat Nadiya semakin terlihat murung.

Apakah salahku kau buatku begini?
Selalu sendiri, tinggal sendiri...
Cinta yang ku pinta, kau balas dengan dusta
Berat bagiku...

Nadiya menyedot minumannya sembari memahami setiap lirik yang terdengar melow.

Melepaskanmu...
Bukan mudah bagiku untuk melalui semua ini
Pabila kenangan kita mengusik jiwa dan hati
Kala malam tidurku tak lena mengenangkanmu.

Semakin lama liriknya mengenai hati Nadiya, sedotan itu tak lagi Nadiya hisap melaikan ia gigit kuat. Dadanya terasa sesak sampai hembusan napasnya terdengar gusar.

Ku coba pertahankan
Separuh jiwaku hilang ikut terbang bersamamu.
Episod cinta hitamku kini berulang kembali
Berulang kembali menguasai diriku ini...

Entah mengapa saat bagian lirik ini dan seterusnya cowok itu menatap tepat ke manik hitam Nadiya yang sudah berkaca-kaca. Seakan-akan lagu yang cowok itu nyanyikan memang tertuju untuk Nadiya seorang.

Oh Tuhan, ku mau yang terbaik
Terbaik buatku, insan kerdil ini
Oh Tuhan, noktahkan kehilangan ini
Munculkan dia, dia terakhir buatku...

Melepaskanmu.

Tes

Lemah. Satu kata untuk mendefinisikan hati seorang Nadiya Fahriza. Air matanya sulit ia kendalikan untuk tidak keluar dan akhirnya Nadiya membiarkannya terus mengalir membasahi pipi pucatnya.

Tanya Hati [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang