Part 52

282 30 49
                                    

Happy weekend all!

Bacanya pelan-pelan aja ya, soalnya part ini pendek banget.

*****

Pulang dari sekolah ketiga cowok itu langsung pulang ke rumah Reyhan sekedar membersihkan diri. Setelah itu mereka bertiga pergi ke suatu tempat menggunakan mobil Reyhan. Hanya butuh waktu setengah jam untuk sampai di tempat yang Ari rekomendasikan.

Mereka bertiga pun turun dari mobil, kemudian langsung melihat tempat yang sudah dibooking kemarin malam. Reyhan tersenyum puas, tempatnya tidak seburuk yang dia kira. Ari memang benar-benar niat membantunya.

Dito berlari kecil ke arah pantai. "Gila. Ini mah bukan bagus lagi, keren cuk!"

Kaki Dito terasa dingin saat ombak kecil menerjangnya. "Lo tau dari mana tempat ini?"

"Sebenarnya, tempat ini punya keluarga Papa gue."

"Serius Ri?" tanya Reyhan.

"Yoi."

Reyhan dan Ari saling bertatapan, Ari mengangkat sebelah alisnya melihat ke arah Dito. Reyhan tersenyum lebar. Mereka berdua langsung memegang tangan Dito dari arah berlawanan, namun belum sempat mendorong Dito, Dito langsung memutar tangannya agar bisa terlepas dan mendorong kuat tubuh mereka.

Byur!

"Lo pikir gue lupa sama tingkah biadab kalian? Kekanakan lo berdua!" ucap Dito puas. Dito tertawa sinis melihat dua sahabatnya yang sudah basah kuyup.

"Sialan lo!" kesal Ari.

Dito berlari kencang, ia menaiki ATV yang berada tak jauh darinya. Dito melambaikan tangannya saat melewati Reyhan dan Ari yang sedang mengacak-acak rambut mereka yang basah.

*****

Malam ini Nadiya mengenakan laced blouse lengan pendek berwarna putih, bawahan jeans kulot biru muda. Dengan alas kaki sepatu kets berwarna putih, tas selempang berwarna hitam. Rambutnya ia gerai.

Laila tak ada hentinya melihat penampilan sahabatnya yang duduk manis di sampingnya. "Lo bener-bener model, Nad," puji Laila yang sedang mengemudi.

"Udah deh Lai, nanti gue terbang lagi."

Laila menyunggingkan senyumnya.
"Kayanya udah siap nih buat mantan nyesel sampai ke ubun-ubun."

"Lo tau tempatnya Lai?" tanya Nadiya mengalihkan ucapan Laila.

"Tau, tapi gue belum pernah mampir sih."

"Hmm."

Akhirnya mereka sampai tujuan dengan selamat, Laila memarkirkan mobilnya setelah itu mereka berdua keluar dari mobil.

"Kok kita ke hotel?" tanya Nadiya bingung.

"Iya ya, gue juga bingung kenapa Reyhan ngajak lo ke tempat ini." Laila berjalan ke depan memasuki pintu utama. "Ayo Nad, kok malah bengong?"

"Iya." Nadiya melangkah lebar mendatangi Laila. Tiba-tiba ponselnya bergetar.

Reyhan : Kamu langsung masuk aja dan jalan lurus.

Sesuai dengan intruksi Reyhan, Nadiya pun berjalan lurus meninggalkan Laila. Laila melihat Nadiya bingung, namun ia membiarkan Nadiya pergi sendiri Laila masih ingin menjelajahi tempat ini.

Nadiya terus melangkah lebih jauh, deru ombak semakin terdengar jelas. Nadiya tersenyum, ia mengagumi tempat ini. Sampai langkahnya terhenti dengan mulut sedikit terbuka. Nadiya membaca tulisan permintaan maaf dari Reyhan yang dihiasi lampu led berwarna putih, tidak itu saja, ada beberapa balon huruf yang dirangkai menjadi sebuah kalimat I'M SORRY NF.

Tanya Hati [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang