Part 40

624 112 140
                                    

Sebelum baca jangan lupa Votenya teman-teman...
Dan jangan sungkan untuk commentnya. Karena comment di lapak ini lebih seru dari pada comment dalam hati. Sekian.

+++++++++++++++++++++++++++++++

Bila rasaku ini rasamu,
semua tak akan
serumit sekarang.


Berita tentang Sarah yang ingin mengakhiri hidupnya di jembatan sudah sampai ketelinga semua murid yang ada di SMA Pelita. Sebagian dari mereka ada yang tidak percaya dan ada juga yang menganggap Sarah korban broken home.

Mobil hitam baru saja sampai di parkiran sekolah. Murid yang berada di parkiran menatap intens dua murid yang baru keluar dari mobil itu, lebih tepatnya menatap cewek yang menundukkan kepalanya.

“Rah.”

Sarah mendongakkan pandangannya menatap cowok tampan di sampingnya. “I'm ok,” ucapnya sambil memaksakan untuk tersenyum.

“Ayo.” Mereka berdua berjalan meninggalkan parkiran. Dari ekor matanya, Sarah bisa melihat sekumpulan cewek-cewek yang lagi berbisik-bisik.

"Gue nggak nyangka dia mau bunuh diri."

"Gila banget sampai berani kaya gitu, bakalan viral sekolah kita gara-gara dia."

"Mungkin beban hidupnya lebih berat dari rindu."

"Kalian kenapa jadi jahat gini? Bukannya dikasih semangat malah buat dia down."

Sarah berusaha untuk tidak memasukkan kata-kata mereka ke dalam hati. Sekarang ia harus memikirkan hidupnya yang hampir nyaris ke dalam dosa besar, dan ia sangat-sangat merasa beruntung mempunyai teman baik seperti Reyhan.
Sudah empat hari ini Sarah selalu diantar jemput Reyhan, bahkan Reyhan selalu mau mendengarkan keluh-kesahnya.

Kalau Sarah diberi satu permintaan, ia akan meminta sosok laki-laki seperti Reyhan. “Reyhan makasih ya, atas tiga harinya dan semuanya.”

“Santai aja Rah.” Reyhan merangkul tas Sarah dan berjalan bersama manaiki anak tangga.

Perlakuan yang Reyhan berikan kepada Sarah barusan sukses membuat sosok cewek cantik berlinang air mata, ia sedari tadi berada di dalam mobilnya tepat di samping mobil Reyhan. Cewek itu adalah Nadiya. Ini hari pertamanya masuk sekolah setelah berdiam diri tiga hari di rumah demi menjalankan skors sialan itu.

Selama tiga hari itu, hidupnya terasa hampa. Tidak ada canda gurau di dalam kelas, tidak ada makan di kantin sekolah, dan tidak bisa bertemu Reyhan yang masih menjadi pacarnya. Nadiya pikir hari ini akan menjadi hari yang ceria, tapi sayangnya tidak.

*****

Nadiya menatap malas ke arah tangga, demi apapun pagi ini moodnya hancur. Bisakah ia menambah skors satu hari lagi? Agar ia bisa rebahan selama itu.

Teetttt

Mau tidak mau Nadiya mulai melangkahkan kakinya menaiki anak tangga sambil menggendong tas hitamnya menuju kelas keramat. Saat sampai di ujung tangga Nadiya bisa melihat Reyhan yang masih berbicang dengan Sarah di depan kelasnya. Nadiya masih diam ditempat, memperhatikan duo semangka itu. Entah kenapa Nadiya berpikiran menamai mereka dengan sebutan duo semangka.

Sepertinya percakapan mereka sudah selesai, Reyhan berbalik meninggalkan tempat itu, secapat mungkin Nadiya berjalan ke arah kanan padahal kelasnya ke arah kiri. Saat ini Nadiya ingin menghindari Reyhan karena seenaknya hilang kabar, dan selama menghilang itu ternyata Reyhan bersama Sarah. Lucu sekali!

Tanya Hati [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang