Part 10

794 183 105
                                    

Dikarenakan para guru mengadakan rapat dadakan, jadi semua murid diperbolehkan melakukan kegiatan lain yang masih dalam lingkungan sekolah.

Waktu pertandingan basket semakin dekat, itu sebabnya ekskul basket memutuskan untuk latihan sekarang juga. Reyhan dan yang lainnya sedang mengganti seragam sekolah dengan baju basket kebanggan mereka.

Semua murid berjalan menuju lapangan basket untuk menyaksikan beberapa cogan yang ada dalam tim basket itu. Bagi para kaum hawa tidak mungkin melewatkan hal yang seperti ini, kapan lagi meneriaki nama-nama mereka.

Tim basket memulai permainannya dengan semangat, Reyhan merebut bola yang dipegang lawan lalu membawa bola dengan posisi kedua tangan di samping atas kepala, kedua siku diangkat, dan pandangan ke arah ring basket.

Melempar bola menggunakan kedua tangan dengan cara didorongkan ke sasaran, posisi badan Reyhan tetap di tempat.

Untuk menambah kekuatan tembakan, dorongan tangan Reyhan harus dibantu dengan lecutan pergelangan tangan. Teknik tembakan ini dapat dilakukan dengan satu tangan. Dan bola basket itu masuk kedalam ring. Sorak dan tepuk tangan meriah dari penonton yang menggentarkan lapangan. Teriakan penggemar pun bermunculan heboh.

"Reyhan, i love you so much!"

"Ya Allah jodoh orang kok pada keren banget."

"Han, Han, sumpah kamu keren banget!"

"Gak sia-sia gue idolain kak Rey."

"Udah tampan jago main basket, tambah cinta gue kak!"

"Wowowow gile, Reyhan tambah cool!"

"Ya Allah, tampannya ciptaanmu. Bakal gue bungkus tuh orang."

Karena merasa sudah lelah, Reyhan dan timnya memilih untuk beristirahat.

"Han," panggil Dito yang duduk di samping Reyhan.

"Apa?" balas Reyhan yang sedang meluruskan kakinya. Sedangkan Ari sibuk dengan ponselnya.

"Lo gak ada niat gitu pacaran sama mereka?" tunjuk Dito kepada cewek-cewek yang dari tadi teriak-teriak memanggil nama Reyhan.

"Emang harus ya?" tanya Reyhan malas.

"Nggak juga sih, tapikan mereka itu suka sama lo, lo nya aja yang sok jual mahal."

"Gue gak pernah minta mereka untuk suka sama gue, ya kalau suka. Alhamdulillah." Reyhan langsung pergi.

"Reyhan, mau ke mana lo?"

"Beli minum."

"Kak Reyhan!" teriak salah satu cewek dari penonton. Cewek itu mendekati Reyhan sambil membawa air mineral yang ada ditangan kanannya.

Reyhan yang mendengar namanya dipanggil langsung memberhentikan langkahnya dan membalikkan badannya menatap cewek itu. "Lo manggil gue?"

"Ini buat Kak Reyhan," ucap cewek itu sembari memberikan botol air mineral yang ia pegang tadi.

Reyhan mengangkat sebelah alisnya meminta penjelasan kenapa dia harus menerimanya.

Cewek yang ditatap Reyhan menjadi gerogi. "Ii-itu tadi aku beli minum di kantin, terus pas aku jalan gak sengaja lihat kakak abis main basket. Pasti kakak haus kan? Mak–" Belum sempat cewek itu melanjutkan penjelasannya, Reyhan langsung angkat bicara.

"Udah lo ambil aja, kan lo juga haus gue juga bisa beli minum sendiri," ucap Reyhan tarsenyum kemudian ia pergi.

"Ta-tapi, kak ini minum memang buat Kak Reyhan. Ih sebel gue, udah capek-capek gue beli minum malah dianggurin!" geram cewek itu. Siapa lagi kalau bukan Rahel, anak dari pemilik sekolah, yang entah sejak kapan mulai tergila-gila dengan Reyhan.

Tanya Hati [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang