Part 53

239 28 61
                                    

Berikan vote terlebih dahulu ya guys!

Happy reading...

*****

“Reyhan!”

Langkah kaki Nadiya terhenti ketika Reyhan membalikkan badannya. Nadiya menundukkan kepalanya memegang dadanya yang berdetak tak terkendali. 

“Biarin aku pergi Nad, kamu nggak perlu ikut sedih. Aku bisa menerima keputusan kamu.”

Nadiya menggigit bibirnya. 

“Kamu mau aku pergi kan? Aku akan melakukan itu Nad, demi kamu.”

Nadiya masih menggigit bibirnya lalu mengangkat kepalanya kembali, Nadiya melihat ke arah Reyhan sambil menggeleng. 

Reyhan menghela napas panjang. Nadiya telah membuatnya patah hati dan sekarang membuatnya tambah bingung sekaligus pusing melihat sikap Nadiya yang seolah-olah melarangnya untuk pergi. 

“Kamu ken–”

“Kita bisa membuat cerita baru, memulainya dari awal lagi,” ucap Nadiya tersenyum manis.

Reyhan mendadak jadi patung yang bernyawa, ucapan Nadiya terdengar seperti nyanyian yang menyejukkan hati. Rasanya Reyhan ingin berteriak kencang, memberi tahu kepada siapa saja bahwa malam ini Nadiya resmi menjadi pacarnya lagi. Hanya saja tidak ada orang selain mereka. 

Reyhan berlari menghapus jarak di antara mereka, Reyhan memeluk Nadiya. “Kamu mulai bandel.” Tangannya mengelus lembut rambut panjang Nadiya. 

Nadiya memejamkan matanya, entah kenapa ada perasaan aneh yang membuatnya menjadi takut. Nadiya membalas pelukan Reyhan.

“Jangan pergi lagi,” pinta Nadiya pelan. 

“Kalau aku pergi, kan kamu akan tetap tinggal.” 

“Tinggal sendiri lagi?”

Reyhan melepas pelukannya. “Tinggal di sini.” Reyhan menunjuk hatinya.

“Mulai pinter ngegombal nih?”

“Serius Nad.” Setelah itu tangannya mencari sesuatu dalam sakunya. 

Nadiya memperhatikan gerak-geriknya. “Kenapa Han?”

“Kamu tutup mata dulu.” 

“Ehh? Mau ngapain?” tanya Nadiya jadi penasaran. 

“Merem, Nad.”

“Oke, tapi jangan yang aneh-aneh ya?”

“Hmm.” Reyhan mengeluarkan sesuatu dari sakunya mendekatkan tangannya ke hadapan Nadiya. “Sekarang buka.”

Kedua mata Nadiya menatap sepasang jepit rambut dengan taburan batu-batuan warna-warni yang terselip mutiara putih yang cantik. 

“Ini kan mahal banget, ya ampun kenapa kasih yang beginian sih?”
Bukannya senang Nadiya malah marah seperti ibu-ibu yang mengetahui bahwa anaknya lah yang menjual perhiasannya. 

Reyhan menggaruk belakang kepalanya, dari awal Reyhan sudah yakin Nadiya akan bereaksi seperti tadi. Tetapi, Dito memaksanya untuk memberi jepitan dengan harga jutaan rupiah. Reyhan pun menyetujuinya dan berpikiran kalau Nadiya akan mengira harganya puluhan ribu. Disaat itu juga Reyhan lupa siapa Nadiya. 

Nadiya Fahriza yang berasal dari keluarga Fahriza dan juga seorang model. 

“Jadi gak mau nih?” tanya Reyhan sedih. 

“Ya mau lah!” jawab Nadiya sambil nyengir. “Pake in ya?” 

“Iya.” Reyhan tersenyum puas. Tangannya mulai memasangkan jepitan rambut yang terlihat manis kalau dipakai Nadiya. “Cantik.” 

Tanya Hati [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang