|Chapter 34🍁|

102 8 0
                                    

Klik bintang dulu ya:)


Happy Reading💗

Hari ini Kayla kembali masuk sekolah setelah 2 hari ia izin. Kayla pun mengikuti pelajaran seperti biasanya lagi.

Namun kali ini pikirannya malah mengarah kepada Azka. Apa Azka sudah tidak peduli lagi dengan dirinya? Pasalnya sudah 1 minggu Azka tidak memberinya kabar.

Bahkan saat pemakaman sang ayah pun Azka tidak terlihat. Kayla menghela nafas pelan saat bel istirahat berbunyi.

"Ke kantin yuk," ajak Meli.

"Ayok."

Setelah sampai di kantin, mereka segera memesan soto dan es teh.

"Em ... Gue mau tanya dong," kata Kayla tiba-tiba.

"Tanya apa Kay?" tanya Putri bingung begitu juga dengan Meli.

"Waktu bokap gue gak ada kalian pada lihat Azka dateng gak sih?" tanya Kayla.

"Kalau gue sih gak terlalu perhatiin orang-orang Kay," ujar Putri seraya memasukan mie kedalam mulutnya.

"Kalo lo Mel? Lo kan satu komplek sama Azka."

"Em .... Waktu itu sih gue udah ajak Azka Kay. Tapi ya Azka gak bisa dateng katanya," ujar Meli.

"Emangnya dia kenapa?" Kayla bingung.

Meli hanya mengangkat bahu tak acuh. Kayla menghembuskan nafas pelan dan melanjutkan memakan sotonya.

"Emangnya lo sama Azka lagi ada masalah Kay? Lo belum putus kan sama Azka?" tanya Meli memastikan.

Kayla menggeleng pelan.

"Gue juga gak tau. Hubungan gue sama Azka itu sekarang itu gimana," ucap Kayla nada lirih.

"Maksud lo?" Meli bingung.

Kayla hanya terdiam. Putri mengelus punggung Kayla lembut.

"Kalau ada masalah cerita aja sama kita, Kay."

"Iya Kay kita pasti bakal bantu lo kok," kata Meli.

Kayla hanya tersenyum. Ia merasa senang mempunyai sahabat seperti Meli dan Putri yang selalu ada disaat ia butuhkan.

"Em ... Lebih baik kita ke kelas aja yuk, udah mau bel," ajak Kayla.

"Eh tapikan Kay ... "

"Udah ayok." Kayla segera menarik Putri dan Meli.

🍁🍁🍁

"Kamu itu gimana sih Kayla, waktu itukan kamu udah sanggup tapi sekarang kenapa kamu malah gak sanggup?" tanya pak Roni tegas.

Sekarang Kayla, Afan dan Putri sedang berada diruang guru.

"Maaf pak kalau saya ngecewain bapak." Kayla menunduk.

"Iya jelas ngecewain saya! Sekarang siapa yang mau gantiin kamu? Apalagi lombanya kan sebentar lagi."

"Saya udah ada gantinya kok pak. Putri, Putri yang akan gantiin saya," kata Kayla.

"Emang Putri sanggup?" tanya pak Roni.

"Saya sanggup kok pak," ujar Putri.

"Yasudah terserah yang terpenting saya mau kelas kita menang. Karena kelas kita itu adalah kelas unggulan, kalau sampai tidak menang apa kalian tidak malu?"

"Saya janji pak bakal buat kelas kita menang," ujar Putri meyakinkan.

"Saya serahkan kepada kamu sama Afan," ujar pak Roni.

Putri mengangguk.

"Yaudah kalian boleh keluar."

Mereka pun keluar dari dalam ruangan pak Roni.

"Kay lo kenapa sih tiba-tiba mundur gitu aja?" tanya Afan.

"Ya karena ... " Kayla mematung ucapannya. Ia bingung harus menjawab apa.

"Karena gue yang minta Kayla," ujar Putri tiba-tiba.

"Gue nyuruh Kayla buat mundur ya karena gue pengen ngerasain jadi pemimpin," kata Putri.

"Tapikan ... "

"Udah Fan gue gapapa kok." Kayla tersenyum tipis.

"Yaudah ke kelas yuk," ajak Putri.

"Kalian duluan aja gue mau ke toilet dulu," kata Kayla.

"Yaudah kalau gitu, bye Kay," pamit Putri dan Afan.

🍁🍁🍁

Kayla berjalan menelusuri lorong kelas sendiri setelah dari toilet. Ia sengaja melewati kelas Azka, karena dirinya ingin memastikan bahwa Azka baik-baik saja.

Saat ia hampir sampai di kelas Azka. Kayla melihat Renal dan beberapa anak cowok lainnya sedang berada di depan kelas. Namun ia tidak melihat keberadaan Azka di sana.

Kayla pun memutuskan untuk pergi dari situ. Namun langkahnya terhenti saat ia mendengar nama Azka di sebut.

"Oh ya, emang bener Azka yang bakal jadi pemimpin di kelas kita, tapi kok gue gak yakin ya," ucap salah satu murid.

Kayla pun akhirnya bersembunyi dibalik tembok untuk mendengarkan.

"Iya katanya, gue juga gak yakin sih sebenarnya," Ucap Renal seraya terkekeh pelan.

Jadi Azka sekarang yang jadi pemimpin di kelasnya. Tapi kenapa waktu itu Azka nyuruh gue buat mundur maksutnya apa coba~batin Kayla.

Kayla berjalan mundur dan tanpa sengaja ia menyenggol tong sampah yang berada di sampingnya.

Dubrak.

Renal dan teman-teman yang berada di depan kelas pun menoleh kesumber suara. Renal pun mendekati sumber suara. Kayla segera bergegas berlari dari tempat tersebut.

"Kayla."

Kayla terkejut saat Renal memanggilnya. Ia menoleh dan tersenyum kikuk kepada Renal.

"Lo ngapain?" tanya Renal.

"Eng-enggak kok ga ngapa-ngapain."

"Lo cari Azka?"

"Em ... Enggak kok, yaudah gue balik ke kelas dulu ya."

Kayla segera berlari dari tempat tersebut. Renal dan teman-teman nya pun bingung melihat tingkah aneh Kayla.

"Ngapain tuh anak," ucap salah satu murid.

"Bukannya dia pacarnya Azka."

"Wah iya-iya bener lo."

"Ngapain di sini coba."

"Udah-udah biarin aja, yok balik ke kelas aja," kata Renal. Padahal dirinya juga sebenarnya masih penasaran dengan kehadiran Kayla yang tiba-tiba di sekitar kelasnya.

🍁🍁🍁

Bersambung...
Next Part?

KAYLA [End]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang