Tett.. Tett..
Bel pulang sekolah berbunyi.
Kini Afan, Meli dan Putri sudah berada diluar sekolahan. Mereka sedang menunggu seseorang siapa lagi kalau bukan Azka.
"Nih Azka kemana sih," gerundel Meli seraya mengedarkan pandangannya.
"Ck! Lama mendingan kita duluan aja," ajak Afan.
"Lo lupa apa gimana sih Fan? Kalo kita duluan gue boncengan sama siapa coba? Gue kan mau nebeng Azka!" protes Meli.
"Yaudah sih kita tunggu dulu, mungkin Azka lagi diparkiran," tebak Putri. Tidak lama kemudian Azka pun datang dengan motor kesayangannya.
"Tuh dia." Afan menunjuk ke arah Azka menggunakan dagunya.
"Ishh Azka lo tuh dari mana sih lama bener!" keluh Meli.
"Hehe sorry ada urusan mendadak barusan." Azka terkekeh pelan.
"Alesan!" ucap Afan dengan menatap lurus kearah depan.
"Emang bener kok!" Azka membela diri.
"Udah ah gak usah ribut," kata Putri.
"Yaudah yok langsung aja keburu sore," Ajak Meli.
🍁🍁🍁
Kayla sedang duduk santai di taman belakang rumahnya. Suasananya begitu sunyi. Tidak ada satu orang pun disana. Namun Kayla sudah terbiasa dengan suasana seperti itu. Sunyi seperti kehidupan nya sekarang.
Kayla menghela nafas pelan.
Mau Kayla sakit ataupun tidak bunda nya tetap saja tidak peduli dengannya. Nia hanya mementingkan pekerjaan nya dari pada anaknya sendiri. Apalagi sekarang Nia selalu pergi bersama dengan Anton tanpa sepengetahuan Kayla.
Air mata Kayla perlahan turun. Namun segera ia hapus secara kasar. Ia tidak mau bi Inah melihat nya sedang menangis.
"Neng Kayla," panggil bi Inah.
Kayla sedikit terkejut. Ia menengok kesamping.
"I--iya bi?"
"Ada temen-temen neng di depan," kata bi Inah.
"Temen-temen?" Kayla mengerutkan keningnya.
Bi Inah mengangguk.
"Yaudah deh bi, bi Inah siapin minuman aja," suruh Kayla.
"Iya neng." bi Inah segera bergegas menuju dapur.
Kayla menghembuskan nafas pelan. Ia berusaha terlihat baik-baik saja didepan teman-temannya padahal ia sendiri sedang tidak baik-baik saja.
"Lo kuat Kay." Kayla memberi semangat kepada dirinya sendiri.
Kayla tersenyum kecut dan detik berikutnya ia bergegas menuju ruang depan.
"Hai," sapa Kayla kepada teman-temannya seraya duduk didekat mereka.
"Gimana keadaan lo Kay? Udah baikan?" tanya Putri.
"Udah kok," jawab Kayla.
"Ya pasti udah lah kan dijengguk sama pacarnya yang super ganteng ini," ucap Azka kepedean.
"Yee kepedean banget sih lo Ka," Ujar Meli dibarengi kekehan.
"Oh ya tadi gimana disekolah? Katanya ada penilaian harian?" tanya Kayla.
"Ah iya Kay, sayang lo gak masuk kay jadinya gak ada yang nyontekin gue deh." Meli memasang raut wajah cemberut.
"Lah kan ada Putri Mel, lo kan bisa minta dicontekin sama Putri?"
KAMU SEDANG MEMBACA
KAYLA [End]
Teen Fiction[Follow sebelum baca] [Revisi bertahap] Cinta pertama tidak selalu akan menjadi indah. Cinta pertama pula yang bisa menyakiti hati kita - Kayla Sherliana. Seperti cinta Kayla dan Azka. Yang awalnya sangat menyenangkan dan berakhir dengan kekecewaan...