|Chapter 19🍁|

101 13 12
                                    

Bel pulang sudah berbunyi sekitar 2 menit yang lalu. Kini Azka berjalan keluar kelas dan menuju parkiran. Namun langkahnya terhenti karena seseorang menarik lengannya.


"Eh.. Eh apa-apaan nih!" protes Azka saat menyadari ada seseorang yang menarik lengannya. Dan saat melihat siapa yang menarik Azka sungguh terkejut.

"Metaa." Meta hanya terkekeh.

"Kenapa sih Azka kok kaget gitu?" tanya Meta.

"Ngapain sih lo narik-narik gue segala!"

"Ya gapapa sih cuma mau minta anterin lo balik," pinta Meta.

"Apaan sih Ta! lo kan bisa balik sendiri. Lagian biasanya lo kan dijemput sama supir." Meta menghela nafas.

"Supir gue lagi pulang kampung Azka," jelas Meta dengan raut wajah memelas.

"Lah lo kan bisa naik taksi atau gak ojek," suruh Azka.

"Ihh gak bisa lah. Lagian gue takut diculik kali," rengek Meta.

"Yee gak bakalan ada yang mau nyulik orang kaya lo!"

"Ih Azka kok gitu sih," rengek Meta.

Azka mengangkat bahu acuh dan selepas itu pergi meninggalkan Meta.

"Azkaaa!" teriak Meta.

Kini Azka sudah berada di parkiran. Ia duduk diatas jok motor milik orang lain. Azka mengambil ponsel dari saku celananya dan membuka aplikasi whatsapp.

My Girlfriend💞

Pacar aku udah di parkiran nih aku tunggu ya😗|

|Iya aku otw kesana♡

Setelah mengirim pesan kepada Kayla. Tiba-tiba ada salah satu siswa yang menghampirinya.

"Eh lo ngapain diatas motor orang," tegur siswa tersebut. Azka segera turun dari atas motor itu.

"Eh iya-iya maaf."

"Iya gapapa kok." siswa tersebut berjalan menjauh dari Azka. Azka mengerutkan keningnya.

"Woy! ini motornya kok gak diambil?" tanya Azka bingung. Siswa tersebut menoleh.

"Oh iya itu bukan motor gue bro," teriaknya.

Azka menepuk jidat.

"Asem! Ada-ada aja" Azka menggeleng-geleng.

"Azkaaa!" sapa seseorang dengan berlarian.

"Meta, Ngapain lo ke sini?" Azka sedikit terkejut.

"Ya gue kan udah bilang tadi minta anter pulang sama lo."

"Apaan sih! gue kan dah bilang naik taksi kek atau ojek kan bisa," suruh Azka.

"Plisss ya plisss," pinta Meta seraya bergelayut dilengan Azka.

"Ih Ta lepas malu tau dilihatin orang." Azka mencoba melepaskan tangan Meta dari lengannya.

"Enggak! Pokoknya lo harus mau dulu nganter gue pulang," rengek Meta.

"Gue gak bisa Ta!" tegas Azka. Meta menggeleng pelan dan tetap bergelajut dilengan Azka. Hingga suara seseorang mengagetkan keduanya.

"Azkaa!"

Azka menoleh dan mendapati Kayla sedang berdiri dengan menatap dirinya dan Meta.

"Kayla." Azka terkejut segera melepaskan tangan Meta dari lengannya. Meta pun terlihat terkejut.

KAYLA [End]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang