|Chapter 20🍁|

141 13 16
                                    

Setelah dari kedai es krim mereka berdua langsung pulang. Azka mengantar Kayla pulang terlebih dahulu. Karena hari sudah sore membuat jalanan tidak terlalu padat. Membuat mereka sampai di rumah lebih cepat.

"Besok aku jemput ya," ucap Azka dengan menyelipkan rambut ditelinga Kayla.

"Gak usah," tolak Kayla membuat Azka sedikit terkejut.

"Kenapa?" Azka mengerutkan keningnya.

"Aku mau berangkat bareng sama Afan."

"Gak-gak, Kamu harus berangkat sama aku gak boleh sama Afan!"

"Lho kenapa, Afan kan sahabat aku."

"Iya sih, tapi kan aku pacar kamu."

Kayla menghela nafas pelan. "Iya tapi gak harus setiap hari kan kamu antar jemput aku? Nanti malah dikira kamu supir aku lagi."

"Aku gak peduli, Kay."

Kayla mengembuskan nafas pelan.
"Udah aku masuk dulu ya, dan besok gak usah jemput aku, oke bye." Lalu Kayla berjalan masuk kedalam rumah.

"Kay! Kaylaaa," teriak Azka.

🍁🍁🍁

Azka pun pulang. Berjalan masuk kedalam rumah dengan wajah kusut.

"Assalamualaikum." Azka mengucapkan salam.

"Waalaikumsalam, eh anak kesayangan mama dah pulang" Mia menyambut Azka seraya mencium kedua pipi Azka.

"Ma.. Mama nih apaan sih Azka kan udah gede," rengek Azka.

"Ehh ya gapapa dong." Azka hanya menghela nafas.

"Oh ya kamu tuh dari mana aja sih kok baru pulang?" tanya Mia.

"Azka baru jalan-jalan ma sama Kayla," jelas Azka.

"Kayla? Kamu masih berhubungan sama Kayla, sayang?"

"Iya, aku kan udah bilang sama mama kalau aku itu sayang sama dia, ma."

"Azka tapi papa kamu gak setuju nak, mendingan kamu turutin apa kata papa kamu ya," pinta Mia.

Azka mengembuskan nafas berat.

"Azka ... " Mia memegang lengan Azka.

"Aku ke kamar dulu ma." Lalu Azka berjalan menaiki anak tangga.

Setelah selesai beberes Azka menjatuhkan tubuhnya diatas kasur empuk miliknya. Ia nampak memijit pelepis nya. Ia masih bingung bagaimana hubungan nya dengan Kayla kedepannya.

"Gue harus gimana sekarang."

"Gue bingungg!"

"Argggg." Azka mengacak rambutnya frustasi.

Tok... Tok...

"Siapa?" tanya Azka.

"Ini mama."

Azka menghela nafas pelan. "Masuk ma gak dikunci."

Ceklek.

Wanita paruh baya tersebut berjalan dan duduk di pinggir ranjang.

"Ada apa ma?"

"Ada temen kamu tuh di bawah."

Azka memposisikan dirinya menjadi duduk tegap. "Temen, siapa ma?"

"Katanya sih namanya Meta."

"Meta?" Mia mengangguk. "Yaudah sana temuin dulu mungkin ada hal yang penting yang mau diomongin sama kamu."

KAYLA [End]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang