|Chapter 32🍁|

97 8 0
                                    

Klik bintang dulu ya:)


Happy Reading💗

Kayla sedang duduk ditaman belakang rumah Putri. Sejak sepulang sekolah Kayla memang menyempatkan diri untuk mampir di rumah Putri.

Kebiasaan dirinya dan temen-temannya setelah pulang sekolah tidak langsung pulang. Namun hari ini Meli tidak bisa ikut karena ia harus menemani mamanya arisan seperti biasa.

"Kay lo kenapa sih? Dari tadi gue lihatin muka lo asem gitu," tegur Putri 

"Gue lagi bingung Put," ujar Kayla dengan pandangan fokus ke depan.

"Bingung kenapa Kay?"

"Azka berubah Put." Kayla menatap Putri dengan raut wajah cemberut.

"Berubah? Berubah gimana maksut lo?" tanya Putri penasaran. Kayla menghela nafas pelan.

"Azka berubah, dia itu sekarang cemburuan banget Put," keluh Kayla

"Cemburu? Cemburu siapa Kay?"

"Ya siapa lagi kalau bukan Afan!"

"Azka tau kan kalau lo sama Afan itu sahabatan? Terus kenapa cemburu segala sih," cibir Putri.

"Maka dari itu Put gue juga bingung, padahal gue itu udah jelasin sama Azka tapi tetep aja dia gak mau dengerin gue." Kayla kesal.

"Yaudah sih biarin dulu aja. Kasih waktu Azka buat introspeksi diri," suruh Putri.

"Gak bisa Put!" Kayla menggeleng pelan.

"Terus lo mau gue bantu apa? Mungkin gue bisa bantu lo," tanya Putri. Kayla menghela nafas pelan.

"Gue mau lo gantiin posisi gue sebagai pemimpin kelas kita."

"Hah Pemimpin, maksut lo pemimpin waktu lomba hias kelas?" Putri terkejut. Kayla mengangguk pelan.

"Yang bener aja dong Kay, lagian lo gak nyesel apa mundur gitu aja?" tanya Putri.

"Mau gimana lagi, gue gak betah kalau hubungan gue sama Azka gantung kaya gini Put," keluh Kayla.

Kedua mata Kayla mulai berkaca-kaca. Putri pun mengelus punggung Kayla pelan.

"Yaudah deh gue mau Kay."

"Serius?"

"Iya Kay apa sih yang gak buat lo." Putri tersenyum kepada Kayla. Kayla tidak bisa lagi menahan air matanya. Putri segera memeluk Kayla dan menenangkan.

"Thanks ya Put," katanya disela-sela isak tangisnya.

"Sama-sama Kay."

🍁🍁🍁

Sepulang dari rumah Putri, Kayla bergegas mandi dan istirahat. Dirinya sungguh sangat capek dan lelah.

Sudah 2 hari Azka tidak memberi kabar kepada dirinya. Padahal biasanya setiap hari selalu memberi kabar.

Kayla duduk di samping jendela kamarnya. Jendela yang dibiarkan terbuka membuat angin malam masuk ke dalam kamar Kayla.

Tok.. Tok..

Suara ketukan membuyarkan lamunan Kayla.

"Masuk," suruhnya.

Pintu terbuka menampakkan seorang wanita paruh baya diambang pintu sedang menatap dirinya lekat dan tersenyum kecil.
"Bunda ada apa?" tanya Kayla.

KAYLA [End]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang