|Chapter 7🍁|

155 21 6
                                    

VOTE DAN KOMEN YA
HAPPY READING GUYS ^_^

🍁🍁🍁

"Lu mau jadi pacar gue?" Kayla shock

"Fan ini maksudnya apa ya?"

"Gue sayang sama lu Kay." Afan meraih tangan Kayla dan ia letakan di dadanya. "Gue beneran sayang sama lu."

Kayla menarik tangannya. "Fan lu tau kan kita udah sahabatan dari kecil."

"Gue tau itu Kay."

"Terus sekarang maksud lu apa ngomongg begitu, Fan? Lu tau kan gue gak pernah mau ngerubah status kita lebih dari seorang temen." Kayla memberanikan diri menatap penuh Afan.

Afan nampak mengacak rambutnya asal. Ia pun menatap Kayla penuh. "Tapi yang gue pengen itu miliki lu seutuhnya Kay," ungkap Afan.

"Lu gila Fan." Kayla bangkit dari kursinya diikuti Afan dengan meraih tangan Kayla.

"Gue gila karna lu, gue tergila-gila karena gue cinta sama lu," ucapnya.

"Terus lu mau kita pacaran? Berapa lama? Satu tahun? Dua tahun? Terus setelah itu kita putus, terus kita jadi asing, canggung itu yang lu mau Fan?" tanya Kayla yang membuat Afan terdiam.

"Itu salah satu alasan gue kenapa gue gak mau ngerubah status kita lebih dari seorang temen," ucap Kayla.

Afan kembali duduk di bangku taman sambil menundukkan kepalanya. "Apa ini karena cowok itu Kay?" tanya Afan sambil mendongakkan kepalanya menatap Kayla.

Kayla menggeleng. "Bukan."

Afan menghela nafas berat. "Apa pun alasannya sampai kapan pun gue bakal tetep suka sama lu, Kay."

Kayla tersenyum kecut mendengar ucapan Afan. "Fan gue--"

"Sampai pada saat dimana nantinya gue denger lu udah punya pacar," lanjut Afan.

Kayla menatap Afan dengan kedua mata berkaca-kaca.

Maafin gue fan, gue udah gak jujur sama perasaan gue sendiri ~ batin Kayla.

"Udah sore kita balik yuk," ajak Afan.

Kayla mengangguk pelan. "Ayok."

🍁🍁🍁

Keesokan harinya Kayla sedang duduk-duduk santai seraya memainkan ponselnya di dalam kelas. Ia masih teringat kejadian kemarin dimana Afan menembaknya secara tiba-tiba.

Sebenarnya Kayla ingin sekali jujur dengan perasaannya namun ia tidak ingin melukai hati Putri sahabatnya sendiri.

"Kaylaa!" Teriakan Meli mengejutkan Kayla dari lamunannya.

"Meli kebiasaan deh suka nya ngagetin!"

"Hehe maaf." Meli terkekeh.

"Eh lo sendiri?" tanya Kayla karena ia tidak melihat kehadiran Putri.

"Gue sama Putri kok."

"Terus Putri nya mana?" tanya Kayla lagi.

"Biasa lah Kay lagi caper sama gebetan," ujar Meli seraya duduk disamping Kayla.

"Maksud lu?" Meli menghela nafas.

"Lagi sama Afan Kaylaaa," jelas Meli.

Kayla terkejut mendengarnya. "Lu serius?"

Meli mengangguk.

Entah kenapa hati Kayla terasa sakit saat ia tau bahwa Putri sudah mulai dekat dengan Afan. Namun ia segera menepis rasa sakit dihati nya itu, karena Kayla sadar kalau ia memang sudah merelakan Afan dengan Putri.

"Kayy gue keluar dulu ya," ijin Meli. Namun sebelum meli pergi Kayla sempat mencegah Meli.

"Eh mau kemana?" tanya Kayla.

"Jangan kepo," teriak Meli dari ambang pintu.

Kayla menghela nafas. Tidak dirumah tidak sekolah sama saja pikirnya. Selalu saja ia ditinggal sendirian.

Sabar Kay sabarr ~ batin Kayla

🍁🍁🍁

To be continued

KAYLA [End]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang