|Chapter 39🍁|

137 11 1
                                    

Klik bintang dulu ya:)

Happy Reading💗

Kini kehidupan Kayla berubah. Yang setiap hari selalu diantar jemput oleh Azka sekarang tidak lagi. Yang setiap hari selalu chattingan sekarang tidak lagi.

Kayla pikir hubungannya dengan Azka akan bertahan sampai mereka dewasa nanti. Namun nyatanya tidak. Hubungannya berakhir sebelum mereka mengakhiri masa putih abunya.

Dan sekarang hari terakhir Kayla melaksanakan ujian nasional. Yang menentukan Kayla lulus atau tidaknya. Sekarang Kayla sudah biasa saja kalau pun dirinya bertemu dengan Azka. Hatinya sekarang sudah mati rasa. Dan itu semua karena Azka!

Kayla keluar dari ruang ujian. Ia membuang napas lega. Akhirnya ujian pun berakhir. Dan sekarang dirinya tinggal menunggu hasilnya.

"Kayla!" Meli dan Putri menghampiri Kayla.

"Gimana ujian terakhirnya lancar gak?" tanya Putri.

"Lancar kok."

"Gue lega banget akhirnya udah selesai ujiannya!"

"Hai semua, eh hai sayang." Afan merangkul Putri. Sedikit informasi Afan dan Putri sekarang sudah jadian. Dan persahabatan mereka bertiga pun sudah tidak ada masalah lagi. Si Meli sudah memaafkan Kayla.

"Iya sayang."

"Ehem.. Ehemm.. " Meli pura-pura berdeham.

"Apaan sih Mel."

"Inget woy ini disekolah!" sindir Meli. Afan dan Putri hanya terkekeh.

"Em.. Gue balik dulu ya," pamit Kayla.

"Eh lo balik sama siapa?"

"Gue dijemput kok."

"Dijemput siapa Kay?" tanya Putri.

"Sama bunda sekalian mau mampir kebutik."

"Oh iya gue lupa bentar lagikan ada yang mau punya bokap baru nih." Putri. menoel dagu Kayla.

"Apaan sih!" ya mereka memang sudah tau kalau orang tua Kayla akan menikah dengan orang tua Meta.

"Yang rukun Kay sama Meta jangan berantem terus." Meli terkekeh pelan.

"Ishh udahlah gue balik dulu ya bye."

🍁🍁🍁

Meta keluar dari ruang ujian dan segera menghampiri Azka.

"Azka!"

"Kenapa?"

"Em lusa lo dateng ya ke acara pernikahan bokap gue."

"Hmm kalau gak lupa," ujarnya dengan masih fokus membaca buku.

"Azka! Kamu ini aneh deh ujian dah selesai masih aja baca buku! Lebih baik natap aku aja dari pada buku." Azka menutup buku dan menatap Meta lekat.

"Nih udah gue tatap puas!"

"Hehe puas banget!" Azka mengembuskan nafas pelan.

"Janji ya dateng ke acara pernikahan bokap!" Meta mengajungkan jari kelingkingnya.
Azka hanya diam. "Iya."

"Ih Azka janji dulu." Azka pun menyatukan jari kelingkingnya.

"Iya gue janji."

"Oke thanks ya." Meta memeluk Azka erat.

Setelah Azka putus dengan Kayla. Memang dikabarkan Azka dekat dengan Meta. Hampir tiap hari mereka selalu bersama. Kabar tersebut juga sampai di telinga Kayla. Namun dirinya hanya acuh, pura-pura tidak peduli padahal hatinya ini sungguh sakit dan tersiksa.

Azka dan Meta tidak pacaran. Mereka hanya teman biasa. Ya walaupun Meta selalu menyebarkan berita kalau dirinya sudah pacaran dengan Azka. Namun Azka sendiri tidak masalah, toh itu juga supaya Kayla bisa melupakan dirinya.

"Yaudah gue mau balik, mau gue anterin?" tanya Azka. Meta mengangguk semangat.

Mereka berdua pun berjalan menuju parkiran dengan bergandengan tangan layaknya sepasang kekasih.

🍁🍁🍁

Bersambung..
Next part?

KAYLA [End]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang