|Chapter 15🍁|

129 12 9
                                    

Meta keluar dari dalam kelas dengan perasaan kesal.


"Pokoknya gak bakal gue biarin Azka jadian sama tuh cewek!" gumam Meta kesal.

Saat Meta berjalan dengan tergesa-gesa ia dikejutkan oleh kehadiran Clarista.

"Meta," sapa Clarista.

"Ish! apaan sih Cla gue lagi buru-buru nih." Meta berjalan lagi meninggalkan Clarista.

"Metaa tungguin," teriak Clarista seraya mengejar Meta.

Meta berhenti dan kelihatan sedang mencari keberadaan seseorang.

"Haduh Taa gue capek nih ngikutin lo terus," keluh Clarista.

Meta hanya melirik sekilas.

"Salah siapa ngikutin gue!"

"Ya kan kita sahabatan ya harus selalu bareng dong."

Meta menatap Clarista tajam dengan melipat kedua tangan di depan dada.

"Ih Ta biasa aja kali natapnya, gue jadi takut nih," tegur Clarista. Meta memalingkan wajahnya.

"Metaa sebenarnya lo tuh mau ngapain sih?" tanya Clarista.

"Gue tuh mau cari tau cewek yang deket sama Azka!" jelas Meta.

"Ya ampun Ta, lo tuh kurang kerjaan banget tau gak. Udah lah move on dari Azka dan gak usah cari tau cewek yang lagi deket sama Azka," suruh Clarista.

"Apa lo bilang? Lo nyuruh gue buat move on dari Azka? GAK AKAN PERNAH!" jelas Meta dengan menekan kata gak akan pernah.

"Bener-bener lo Ta. Lo mau jadi pelakor kaya yang ditv-tv itu?" tanya Clarista dengan menggeleng-gelengkan kepala.

"Terserah gue dong!" Meta berjalan menjauh dari Clarista.

"Eh.. Eh Ta mau kemana?" tanya Clarista. Ia pun segera mengejar Meta.

Mereka berdua pun berjalan keliling sekolahan. Dari depan sekolah sampai belakang sekolahan mereka. Tujuannya hanya satu ingin tau tentang si cewek yang sedang dekat sama Azka. Mereka pun mencoba mencari dikantin.

"Eh Ta itukan temen si cewek itu." Clarista menunjuk kesalah satu meja yang terletak dipojok. Meta pun mengikuti arah tunjuk Clarista.

"Eh iya ya, itukan cewek yang tabrakan sama kita waktu itukan?"

Clarista mengangguk.

"Yaudah Ta langsung samperin aja," suruh Clarista.

"Gak! Lagian disitu gak ada si cewek itu. Yang gue cari itu si cewek yang lagi deket sama Azka bukan dia."

"Tapikan Ta lo bisa bicarain dulu sama temennya si cewek itu terus baru si ceweknya."

Meta melipat kedua tangan di depan dada dengan pandangan lurus kearah meja yang ada dipojok.

"Gue udah ada rencana buat ngancurin hubungan Azka sama si cewek itu," jelasnya.

Clarista menganga tidak percaya. Ternyata Meta benar-benar serius akan ngancurkan hubungan Azka.

"Ya ampun Ta lo seriusan?" tanya Clarista tidak percaya.

Meta mengangguk. "Iya."

"Ta sadar Ta. Kalau Azka sampai tau bisa-bisa lo tambah gak dianggap sama Azka." Clarista mengingatkan.

"Ya jangan sampai Azka tau lah! Terus lo juga harus tutup mulut! Dan kalau lo masih mau gue anggep sebagai sahabat ya lo harus bantu gue!" tegas Meta.

"Whatttt? Gue juga harus bantuin lo gitu?" Clarista ragu.

"Ya kalau lo udah gak mau sahabatan sama gue lagi sih yaudah gak usah bantuin gue! Dan inget lo itu bukan siapa-siapa Cla, lo gak bisa apa-apa tanpa gue!" ujar Meta dengan nada meremehkan seraya menatap tajam Clarista.

"Ih Ta jangan gitu dong," keluh Clarista. Ia tidak mau nasib nya seperti dulu saat belum kenal dengan Meta.

"Yaudah kalau gitu lo harus bantu gue," suruh Meta. Dengan sangat terpaksa Clarista pun mau.

"Iya deh iya."

Meta pun tersenyum menang.

Lihat aja Ka dalam waktu dekat pasti lo bakal jatuh cinta sama gue~batin Meta.

🍁🍁🍁

Sekarang sudah masuk jam istirahat. Meli, Putri dan Afan pun kini sudah berada dikantin. Seperti biasa mereka memilih tempat duduk dipojok.

"Oh ya Put nanti jadikan pulang sekolah jenguk Kayla?" tanya Meli.

Putri mengangguk.

"Jodi dung," ujar Putri dengan mulut penuh makanan.

"Ish Put habisan dulu makanannya baru ngomong," suruh Meli.

Putri hanya nyengir. Meli memutar kedua bola mata malas.

"Nanti pada mau ke rumah Kayla?" tanya Afan.

"Iya lo mau ikut fan?" tanya Meli.

Afan nampak berpikir.

"Ikut aja kali Fan," ujar Putri.

"Iya deh gue ikut."

"Oke." Putri tersenyum senang.

"Wah.. Berarti pas kalo gitu. Gue boncengan sama Azka dan lo Put, sama Afan," kata Meli.

"Tunggu-tunggu barusan lo bilang apa? Azka? Maksut lo Azka juga ikut?" tanya Afan.

Meli mengangguk. Wajah Afan nampak tidak suka saat tau Azka akan ikut menjenguk Kayla.

"Ya kalau Azka ikut kan bagus. Lagian Azka sama Kayla juga udah pacaran jadi ya sebagai pacarnya Azka ya jengukin Kayla dong," kata Putri dengan menatap Afan.

Afan pun menatap Putri balik. Mereka berdua saling pandang beberapa detik.

"Ehem.. Ehemm." Meli pura-pura berdeham seraya melirik ke Afan dan Putri.

"Ish ganggu aja!" ucap Putri kesal.

Meli hanya terkekeh pelan.

"Jadinya gimana nih, Fan lo jadi ikut benerankan?" tanya Meli memastikan. Afan pun mengangguk.

"Iya gue ikut."

"Nah gitu kek dari tadi, yaudah kalau gitu ke kelas yok dah mau bel nih," ajak Meli.

"Yaudah ayok Fan."

"Ayok."

🍁🍁🍁

Bersambung..
Next part?

KAYLA [End]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang