|Chapter 30🍁|

131 10 0
                                    

Klik bintang dulu ya:)


Happy Reading💗

"Meta, kamu udah tau kan tentang kabar yang mengatakan bahwa sekolah kita akan mengadakan lomba hias kelas," ujar bu Intan wali kelas XII IPS.

Sekarang Meta sedang di ruang guru. Membahas masalah lomba hias kelas yang diadakan sekolahannya.

"Iya bu saya udah dengar dari kelas sebelah."

Bu Intan mengangguk-angguk.

"Saya mau kamu ngajak salah satu dari teman satu kelas kamu untuk menjadi pemimpin buat kelas kita, siapa saja mau cewek maupun cowok terserah kamu."

"Jadi saya harus nunjuk salah satu teman buat jadi pemimpin dikelas Kita gitu bu?" tanya Meta.

"Iya Meta."

"Tapi bu, kalau saya jadi pemimpin dikelas berarti saya juga dong bu yang harus cari ide buat hias kelas."

Bu Intan hanya tersenyum.

"Gak perlu karena saya udah ada idenya nantinya kamu cuma bantu-bantu ibu aja," suruh bu Intan. Meta nampak berpikir.

"Oke deh bu saya mau," kata Meta dengan senang hati.

Bu Intan mengangguk.

"Yaudah sekarang kamu boleh balik ke kelas."

Meta pun keluar dari ruangan bu Intan. Namun langkahnya terhenti saat ia melihat Kayla sedang berjalan dengan seseorang.

"Itu Kayla sama ya? Itukan bukan Azka. Atau jangan-jangan tuh anak selingkuh lagi dari Azka, bener-bener ya."

Meta melihat Kayla sedang berjalan ke arahnya. Segera Meta bersembunyi dibalik tembok.

"Kay, ini kita kan udah nemu idenya nih besok kita langsung bilang temen-teman mereka pada setuju atau gak, gimana menurut lo?"

"Boleh besok waktu jam istirahat pertama kita bahas."

"Oke."

Setelah dirasa Kayla sudah menjauh darinya, Meta pun keluar dari persembunyian nya.

"Oh jadi tuh anak ditunjuk juga jadi pemimpin dikelas nya."

"Hm ... Gue ada ide nih." Meta tersenyum devil dan berlari menuju kelas.

🍁🍁🍁

"Azka!" Meta mengagetkan Azka yang sedang fokus bermain game dikelas bersama Renal. Tapi Azka tidak kaget sama sekali ia tetap fokus bermain game, sedangkan Renal ia hampir terjungkal kebelakang.

"Ish Azka mah, kok gak kaget sih."

"Kenapa harus kaget orang dah lihat." Azka tetap fokus dengan layar ponselnya.

"Gue yang kaget anjim," ujar Renal.

"Apaan sih lo ganggu aja! Azka, aku mau ngomong sama kamu." Meta menggoyangkan bahu Azka.

"Apaan sih, lo gak lihat apa gue masih ngegame!" kata Azka kesal.

"Ish Azka ini berita penting banget. Janji bentar doang Azka suerr." Meta mengangkat jari membentuk huruf v.

Azka pun meletakkan ponselnya di atas meja dan menatap Meta dengan tatapan malas.

"Apa?" tanya Azka dengan wajah lempeng.

Meta tersenyum dan mengambil kursi salah satu siswa kemudian ia duduk di samping Azka.

"Kata bu Intan kita di tunjuk buat jadi pemimpin kelas."

"Apa!" Azka dan Renal teriak secara bersamaan.

"Ya ampun kompak banget."

"Bentar deh, lo salah kali gak mungkin bu Intan nunjuk gue," sarkas Azka.

"Bener tuh kata Azka, lagian nih ya Azka itu gak pernah serius waktu pelajaran bu Intan. Waktu itu aja Azka tidur saat bu Intan nerangin."

"Emang gue tidur?" tanya Azka bingung.

"Iye." Azka hanya ber oh ria.

"Iya mungkin bu Intan pikir dengan nunjuk Azka, biar Azka itu bisa merubah sikapnya gitu."

"Gak! Gak mungkin gitu." Azka tidak setuju.

"Oh atau jangan-jangan ini akal-akalan lo lagi," tuduh Azka.

"Ya ampun kamu nuduh aku? jahat banget sih!"

"Iya bisa aja kan."

"Gak mungkinlah! Lagian nih ya kelas lain juga udah pada mulai ngerjain tau, dan kamu tau Kayla juga ditunjuk sebagai pemimpin dikelas nya sama cowok lagi."

Azka sedikit terkejut.

"Jangan ngada-ngada lo."

"Apaan sih, ngapain juga aku ngada-ngada orang ini nyata kok. Tadi aku lihat sendiri, mereka itu lagi jalan berduaan dikoridor."

"Apa mungkin mereka berdua itu ada hubungan spesial?" tanya Meta mengkompori.

Brak.

Azka menggebrak meja dan segera bergegas keluar kelas.

"Eh Azka lo mau kemana?!" teriak Renal.

Ternyata Azka percaya juga~batin Meta.

🍁🍁🍁

Bersambung..
Next part?

KAYLA [End]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang