belajar bersama (23)

948 147 188
                                    

You can't publish my story on another website without my permission because thinking about the plot is so difficult that I even stay up all night

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

You can't publish my story on another website without my permission because thinking about the plot is so difficult that I even stay up all night.

Tidak boleh publikasikan ceritaku di website lain tanpa seizinku karena memikirkan alur cerita itu sulit sekali bahkan aku sering begadang.

Happy reading

Karena ke tokyo nya masih sebulan lagi jadi author kasih sedikit chapter tambahannya.

Keesokkan harinya di pagi hari yang cerah tapi tidak dengan libero karasuno yang seperti nya malas melakukan aktivitas nya.

"Yuu ayolah demi ke tokyo kau harus belajar lebih giat." Ucap ku menyemangati nishinoya.

"Tapi semua pelajaran membuat otakku meledak kia." Keluh Nishinoya.

"Begini aku punya penawaran menarik untukmu itu pun jika yuu mau?" Tawar ku kepada nishinoya.

"Memang tawaran apa?" Tanya Nishinoya.

"Kalau yuu belajar dengan bersungguh-sungguh nanti setiap akhir pekan kita jalan-jalan." Ucapku.

"Mau tidak?" Tawarku.

"Kalau tidak nanti aku akan pergi tokyo saja." Ucapku.

"Baiklah aku akan belajar dengan bersungguh-sungguh." Ucap Nishinoya bersemangat.

"Nah itu baru yuu yang aku kenal." Ucapku.

"Yah walaupun dulu cengeng." Ledek ku kepada nishinoya.

"Dulu kan aku masih anak kecil kia makanya mudah menangis!" Bela Nishinoya.

"Hahahaha iya yuu aku paham." Tawaku.

"Kamu beruntung yuu karena dilahirkan ditengah-tengah keluarga yang menyayangimu." Ucapku.

"Kia jangan sakiti dirimu lagi ya aku tidak ingin melihat seperti itu." Mohon Nishinoya memegang tanganku.

"EH?!" Kagetku.

"YUU TAHU!" Pekikku.

"Aku tahu kia selama ini kau sering menyakiti dirimu sendiri karena tekanan orang tuamu." Ucap Nishinoya.

"Kalau kia perlu sandaran aku siap untuk jadi tempat curhatmu lagipula selama ini cuma kia yang selalu menyemangati ketika susah sekarang giliranku menyemangatimu." Ucap Nishinoya mengelus surai rambut ku.

Aku memeluk nishinoya dengan erat menangis dalam diam dan hanya merasakan elusan tangan di kepalaku membuat aku tenang.

"Hei ayolah jangan cengeng nanti jelek loh!" Ledek Nishinoya kepada ku.

"Ish yuu ngeselin!" Kesalku menjitak kepala nishinoya.

"Ittai!" Pekik Nishinoya.

"Yuu lucu dan imut kalau begitu hahahaha." Tawaku.

✔️ (DIREVISI) Nishinoya Yuu X Oc Female Reader Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang