masa revisi tapi cerita tidak bakalan berbeda jauh sih baru revisi 30 bab awal sisanya belum karena jiwa magerku kumat
My story doesn't exist on wattpad's other websites
Ceritaku hanya ada di wattpad saja tidak ada website lain
Akiara seorang gadis...
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Pertandingan selesai dan saat nya barbeque.
"Bokuto-san saat pas pertandingan sungguhan, kami tidak akan kalah!" Pekik Hinata.
"Wah, aku juga tak akan kalah!" Pekik Bokuto dengan air liur yang menetes.
"Sebelum turnamen musim semi, pertama-tama kita perang makan terlebih dahulu, hinata!" Pekik Bokuto.
Lalu kami semua berkumpul untuk mendengarkan ucapan nekomata.
"Ehem. Terimakasih sudah kuat melewati pelatihan panjang ini. Mengisi perut dengan makanan enak adalah nomor satu. Silahkan makan daging yang ada." Ucap Nekomata.
"ITTADAKIMASU!" Pekik semuanya.
Kami semua makan dengan lahap bahkan bokuto merebut daging yang sedang ditunggu kuroo membuat kuroo menarik baju bokuto.
"Y/n tumben tidak mengikuti ulah mereka berdua?" Tanya Kenma.
"Entahlah perasaanku tidak enak saja." Ucapku kepada kenma.
"Kenma makan sayur!" Pekik Kuroo.
Membuat kenma berjengit kaget.
"Dek makan sayur juga." Ucap Kuroo.
"Iya." Ucapku.
Pesta barbeque selesai hingga sore hari tim nekoma sedang bersiap-siap untuk pulang.
'Moshi' 'Moshi' hp y/n berdering.
Y/n : ada apa?
Sialan : keluar dari sana sialan
Y/n : ya baiklah
'Tut' y/n menutup telepon.
"Aku ke depan sebentar ya niichan." Ucapku kepada kuroo.
"Jangan lama-lama sebentar lagi kita akan pulang atau niichan antar saja?" Tawar Kuroo kepadaku.
"Tidak perlu aku sendiri saja." Ucapku.
Y/n meninggalkan tim nekoma yang sedang bersiap-siap untuk kembali.
"Sebentar." Ucap Kuroo.
"Ada apa kuroo?" Tanya Kenma.
"Adek dalam bahaya!" Kaget Kuroo.
Kuroo langsung berlari keluar kamar untuk menemui y/n yang sedang menemui seseorang.
"Aku sudah berulangkali katakan aku tidak ingin pulang ke neraka itu kenapa kau selalu memaksaku." Ucapku datar.
"Kau pewaris tunggal semua kekayaan keluarga dan apabila kakek meninggal kau yang akan menikmati itu semua." Ucap Ichika.
"Lalu aku peduli tidak sama sekali." Ucapku datar.
"Sialan kau kalau bukan karena kau daisuke pasti masih hidup!" Pekik Ichika.
"Kau kira aku menginginkan kematian dai-nii?!" Pekikku.
