0. The Beginning

12.1K 628 39
                                    


Ea.. Eea.. Eea~

"Sayang. Kamu dengar gak ada suara nangis?." ucapnya kepada seseorang yang sedang mengecek mesin mobilnya

"Suara apa? Aku tidak mendengar suara apa-apa." Timpalnya yang memang saat itu suara tangisan bayi itu berhenti di tambah hujan yang cukup deras membuat suara apapun terdengar samar.

Hati Newwie gelisah saat mendengar suara tangisan itu, entah apa yang ia rasakan. Di tengah malam, hujan yang begitu deras. New diam-diam pergi memberanikan diri untuk mengecek suara tangisan tersebut.

Sedangkan Tawan masih berkutik sama mesin mobilnya yang tiba-tiba mobilnya itu mogok di salah satu jalanan yang teramat sepi dan dirinya tidak menyadari kalo Newwie tidak ada di sampingnya, sedangkan payung yang New pegang tergeletak di jalan.

"Tee!" teriakan itu cukup membuat Tawan terkejut.

"Tee, cepetan kesini." ujarnya panik saat melihat bayi mungil tergeletak di samping pepohonan itu.

Newwie langsung menggendong bayi yang ada di dalam kardus. Tawan yang mendengar teriakan itu langsung segera datang membawa payung yang sempat New jatuhkan di dekat mobilnya.

Petir itu sesekali berbunyi dan menampakan cahaya kilat di atas langit yang gelap itu. Newwie langsung membawa bayi yang iya temukan itu masuk ke dalam mobilnya, dengan tangannya yang menutupi wajah bayi supaya tidak terkena air hujan.

"Hin, itu bayi siapa?" ujarnya yang sama paniknya dengan New

"kita bawa ke rumah dulu Tee, nanti di sana aku certain semua."

Tawan yang sudah mengecek mobilnya. Sekarang mobil itu sudah menyala. Tawan menyetir mobil dengan sangat tergesa. Sedangkan New yang berusaha menenangkan bayi yang terus-terusan menangis membuatnya kualahan.

Mobil BMW itu membelah jalanan perkotaan bangkok yang sedang di guyur hujan.

Hujan masih sangat deras, membuat mobil itu tidak bisa berjalan dengan cepat karena jalanan sangat licin. Tawan dengan fokusnya ke arah jalanan, tiba-tiba menginjak Rem mobilnya dengan sigap saat salah satu sepeda motor menyelip mobilnya.

Ciiittttt!!

"Kau tidak apa-apa?" Tanya Tawan saat melihat New Sempat terbentur kedepan karena menahani bayi yang ia bawa supaya tidak kenapa-kenapa.

"Hm, aku tidak apa-apa."

Tawan langsung menginjak gas mobilnya kembali. Entah ada masalah apa dengan hujan yang terus saja turun mengguyur kota bangkok membuat Tawan tidak bisa mempercepat kendaraannya.

Newwie yang baru saja menyadari bahwa bayi yang ia bawa itu, sudah tidak menangis lagi kini perasaannya sudah lebih tenang dari sebelumnya.

Setelah lamanya di perjalanan pulang. Kini akhirnya mereka telah sampai dirumahnya, New langsung bergegas masuk kedalam rumah untuk menggantikan pakaian bayi itu.

Pluem di buat bingung karena tingkah Papa nya yang teramat panik itu.

"Dad, Papa kenapa?" Tanyanya khawatir saat mendapati Tawan yang sama paniknya menyusul Newwie.

"Bentar. Daddy harus nyusul Papa dulu." Ujarnya dan langsung pergi menyusul Newwie

.........

Cahaya matahari pagi masuk melalui celah kaca di kamar besar itu. Membuat pemilik kamar itu terganggu dan memilih bangun dari tidurnya.

Dia memandang sekitar kamarnya saat itu juga pandangan matanya mendapati seseorang yang masih tertidur di samping ranjangnya.

"Hin, bangun. kenapa kau tidur disini?"

Newwie terbangun dari tidurnya merenggangkan otot-ototnya lalu menguap setelahnya.

"Kamu mandi dulu sana, biar Nanon aku yang jagain." pintanya yang di angguki langsung oleh New

"Chai-kub."

New langsung pergi ke kamar mandi yang terletak di dalam kamarnya.

Pagi, siang, sore, sampai malam Newwie selalu mengurus Nanon dengan penuh kasih sayang. New dan Tawan sudah anggap Nanon sebagai anak kandungnya sendiri. Kasih sayang yang mereka berikan terhadap Pluem, Frank dan Nanon semuanya sama tidak ada yang di beda-bedakan.
Pluem dan Frank adalah anak adopsi mereka. Sebelum New dan Tawan mengadopsi Frank, mereka terlebih dulu sudah mengadopsi Pluem. New dan Tawan selalu ngasih yang terbaik buat anak-anaknya.

Dan semalaman New dan Tawan menemukan bayi mungil yang tergeletak di bawah pohon sembari di guyur hujan. Newwie merasa sangat bingung karena masih ada saja orang tua yang membuang anak kandungnya sendiri.

Banyak sekali pengalaman bagi mereka sebagai pasangan suami istri yang sesama jenis. Sejujurnya, tidak mudah untuk menjalankan semuanya sampe saat ini, jatuh bangun semuanya sudah terlewati.

Tidak sedikit orang yang mengucilkan mereka karena berstatus suami istri. Bukan hanya Tawan dan New yang mendapati cemoohan tetapi anak-anaknya juga sering mendapati cemoohan dari teman-teman sekolahnya.

Tawan dan Newwie sebenarnya sudah tidak ingin mengadopsi anak lagi. Mereka sempet berniat untuk membawa Nanon ke panti asuhan, tetapi hati mereka Teresa sangat berat jika harus meninggalkan bayi mungil itu di panti asuhan.

Sudah satu minggu mereka merawat Nanon dengan penuh Cinta. Entah orang tua macam apa yang sudah tega membuang anak kandungnya sendiri. Untung saja anak itu di temukan sama orang sebaik Tawan dan Newwie, tidak tahu bagaimana nasib anak itu jika tidak di temukan oleh mereka.

Sampai pada akhirnya Tawan dan Newwie sepakat untuk merawat Nanon sampai Tumbuh dewasa. Bukan hanya Tawan dan New yang menyayangi Nanon, bahkan kedua anaknya selaku kakak dari Nanon yaitu Pluem dan Frank juga sangat menyayangi adik bungsunya itu.

Wajar saja jika Pluem dan Frank sangat baik dan penyayang karena sedari kecil sudah di rawat sama orang sebaik Tawan dan Newwie.

TBC-

The Vihokratana Family [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang