17. It's locked's

1.7K 175 6
                                    

Drake merasa sangat khawatir Karena sedari tadi Frank belom juga keluar dari dalam sekolah Nanon. Dia mengikuti mobil Frank sampai sini karena takut terjadi sesuatu padanya.

Mulanya, Drake ingin memasuki kelasnya setelah mobil Frank menghilang dari hadapannya. Ketika itu juga pandangan matanya melihat mobil lain keluar dari parkiran dan mengikuti mobil Frank. Dengan sigap Drake membatalkan niatnya untuk memasuki kelas beralih langsung mengikuti mobil itu, dan ternyata benar saja mobil Mond dan teman-temannya mengikuti mobil Frank sampai ke sekolahnya Nanon.

Perasaan Drake sangat tidak tenang, sepuluh menit yang lalu Mond dan temannya sudah pergi tetapi Drake belom juga kembali dari kelas Nanon. Haripun sudah semakin siang. Semua siswa sekolah dasar Itupun setengahnya sudah jam nya untuk pulang, tetapi dia belom juga melihat Frank keluar.

Akhirnya Drake memutuskan untuk mencari Frank ke dalam sekolah.

......

Jam makan siang hampir selesai. Pluem Baru saja menyelesaikan kelas pertamanya di hari ini dan akan melanjutkan kelas kedua, dua jam berikutnya.

Ketika itu Pluem sedang membereskan buku-bukunya dan terhenti karena suara ponselnya yang sangat berisik. Pria itu hanya menyentuh sekali layar ponselnya untuk mematikan bunyi yang berasal dari alarm di ponselnya.

Tapi sepertinya dia lupa jumlah alarm yang dipasang, sehingga kini ponsel itu kembali berisik dengan nada alarm yang sama. Lalu terpaksa meraih dan memandang layar Ponsel mahal itu dengan jengkel.

ΔWaktu Nanon meminum obat

Perasaan Pluem masih cukup kesal pada Nanon karena dia berniat untuk berhenti menjalankan kemoterapi. Tetapi Pluem pun tidak bisa marah lebih lama lagi padanya. Dan akhirnya memutuskan untuk mendial nomor Frank untuk mengingatkan Nanon meminum obatnya karena Frank lebih dekat dari jarak sekolahnya ke sekolah Nanon.

Perasaan Pluem mulai gusar karena dua kali dia mendial nomor Frank namun tak mendapatkan jawaban sama sekali. Hingga sambungan Ketiga, panggilan teleponnya Baru di terima oleh nomor itu.

"Meung! Kau ingin mati hah? Kenapa mengabaikan teleponku?" Pluem sudah tidak bisa menahan amarahnya lagi. Lagi pula kelasnya juga sudah kosong, jadi tidak akan ada yang terganggu dengan suara kerasnya.

"Ko-Kothod, ini bukan Frank tapi temannya." suara pelan itu terdengar ketakutan karena bentakan Pluem sebelumnya.

"Lalu, dimana Frank?" tanya Pluem bingung. Sedikit malu karena yang menerima amarahnya adalah orang asing.

"Aku tidak tahu, setelah istirahat pertama Frank tidak masuk ke kelas lagi sampai sekarang." Pluem semakin dilanda kebingungan. Namun perasaannya berangsur terasa tak enak.

"Ah! Terimakasih Kalau gitu." Pluem langsung menutup ponselnya. Perasaan tak enak selalu memenuhi hati Pluem.

"Apa Frank, pergi ke sekolahnya Nanon?" gerutu Pluem menebak-nebak.

........

Entah sudah berapa lama dua Pria itu terkurung di dalam gudang. Namun saat ini tidak ada tanda-tanda jika sebentar lagi mereka akan keluar dari Sana. Frank benar-benar tidak bisa meninggalkan Nanon yang sudah tak berdaya untuk mencari sesuatu yang bisa membuat mereka keluar dari dalam gudang.

Uhuk~

Frank menunduk, dengan bantuan cahaya remang-remang di sana dia bisa melihat Nanon yang menahan sakit ketika kening adiknya itu berkerut berkali-kali.

"Kau sesak?" Tanya Frank mengusap dada atas Nanon Karena tampaknya Anak itu mulai sulit mengambil napas.

"Sepertinya kita harus menunggu sampai malam hari, Phi." ujar Nanon yang berusaha menahan seluruh rasa sakit ditubuhnya. Lalu memandang kearah pintu yang masih tertutup rapat.

The Vihokratana Family [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang