5. Reality

3K 289 4
                                    

Malam ini terasa sangat dingin di luaran sana. Awan gelap kelabu itu menutupi bintang bahkan bulan sekalipun. Pepohonan yang bergoyang ke segala arah karena angin yang berhembus tak beraturan.

Tetapi tidak di dalam keluarga Vihokratana ini. Terlihat satu keluarga kecil itu sedang berkumpul menghabiskan waktu bersama, karena mengingat malam ini adalah malam minggu.

Suasana ceria, Kehangatan yang di rasakan oleh keluarga ini. Tawan yang selalu melakukan hal-hal absurd di luar nalar itu membuat seisi rumah pecah dengan gelak tawa New dan anak-anaknya.

Tawan tadinya berniat untuk mengajak Newwie bermalam minggu serta mengenang masa pacarannya Kala itu. Tetapi New menolaknya karena tidak ingin meninggalkan anak bungsunya.

"Awas jatoh." ujarnya saat Nanon berlarian di dalam ruang keluarganya itu.

Baru saja New menutup mulutnya tiba-tiba Nanon terjatuh karena tak sengaja menyandung kaki meja yang berada di sampingnya.

Braaakk~

Nanon terdiam karena terkejut. Tawan dengan sigapnya langsung menggendong Nanon yang tergeletak di lantai.

"Yaampun sayang kamu tidak apa-apa?" ujar Newwie khawatir.

New panik saat melihat memar merah muda yang ada di lutut anaknya itu.

"Bentar ya Papa ambil kotak P3K dulu." ujar New melenggangkan kakinya untuk mengambil kotak P3K.

"Pluem tolong ambilkan air dingin untuk mengompres memar adikmu."

"Chai, Dad."

Pluem pergi mengambil air dingin. Lalu Pluem kembali dengan membawa satu mangkok besar berisi air dingin dan satu kain persegi empat untuk mengompres memar anaknya.

Tawan memasukan kain itu ke dalam mangkok yang berisi air dingin, lalu meremasnya hingga kain itu terasa kesed. Tawan langsung mengompres memar anaknya.

Setelah selesai mengompres memar Nanon, namun New masih belom juga datang.

"Bolehkah aku bertanya sesuatu padamu.?" ujar Nanon mendongak ke atas menatap wajah Tawan.

"Tentu saja. Katakan."

"Kau ayahku kan?" ucapan itu membuat Tawan terkejut.

"Iya benar."

"Jadi. dimana ibuku?" pertanyaan itu berhasil membuat Tawan bungkam. Dirinya kebingungan harus menjawab apa kepada anaknya.

"Papa." ujar Frank yang menyadari akan kehadiran New. Dan sayang nya New mendengar pertanyaan Nanon.

Tawan melihat ke belakang untuk memastikan. Dia melihat New dengan mata yang memerah, Newwie meletakan kotak P3K di meja nakas yang berada di sampingnya. Lalu pergi gitu saja meninggalkan semuanya.

"Pluem, Frank tolong jagain adik kalian."

"Chai."

Tawan langsung bergegas menyusul New. Sedangkan Pluem dan Frank menjaga Nanon. Mengajaknya maen, terlihat sekali raut wajah Nanon yang kebingungan membuat kedua kakaknya merasa kasihan padanya.

.........

Klek

Tawan memasuki kamarnya. Terlihat New yang sedang berdiri menghadap jendela kamarnya, menatap langit gelap kelabu itu seolah-olah menggambarkan perasaannya saat ini.

"Sayang." Tawan memeluk New dari belakang. Menjatuhkan dagunya ke pundak New.

"Kamu jangan masukin omongan Nanon ke dalam hati." timpalnya lagi. Tetapi New hanya terdiam menatap langit.

The Vihokratana Family [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang