4. Problems

3.2K 296 11
                                    

"Baiklah anak-anak untuk pelajaran hari ini, kita selesai sampai di sini dulu ya."

"Chı̀ khrū."

Setelahnya Rada melenggang ke luar selesai mengajar di kelas dua sekolah dasar. Terlihat Nanon sedang memasukan buku yang sempat dia keluarkan untuk mencatat tugasnya.

"Hey, Non. ayo main sepak bola abis ini?." Nanon menghadap ke sumber suara yang berasal dari meja belakang tempat ia duduk.

"Dia bisa bermain sepak bola? Beberapa hari yang lalu dia melewatkan setiap tendangan. sangat lucu" sahut Fiat sinis selaku teman sebayanya yang diikuti ketawa meremehkan dari teman-temannya.

"Chingo?" timpal teman sebangku Nanon.

Nanon menatap Fiat dan teman-temannya, dia masih bisa menahan emosi atas apa yang Fiat tuduhkan padanya.

Fiat melangkah kan kakinya ke depan tepat dimana Nanon duduk, Fiat yang tanpa permisi langsung memukul meja Nanon dengan sangat keras.

Praakkk~

"Chai.. Nanon! Dengar-dengar kau memiliki dua ayah. Benarkah itu?." ujar sinis Fiat.

"Betulkah? tanpa seorang ibu? bagaimana kamu dilahirkan.?" timpal teman sebayanya seraya memastikan perkataan Fiat benar adanya.

"atau Ayahmu homo!" ucapan Fiat itu benar-benar membuat Nanon kehilangan kesabaran.

Nanon menarik kerah baju Fiat dengan sekuat tenaga. Dia memukul Fiat dengan tepat sasaran, temen sekelasnya pun berbondong-bondong berusaha untuk memisahkan keduanya.

Fiat yang tak terima atas pukulan yang ia dapat, kini dirinya menendang perut Nanon.

"Sini kau!!" ujar Nanon dengan penuh emosi

Andai saja teman sekelasnya tidak memisahkan ke duanya mungkin salah satu di antaranya akan terluka parah. Tetapi teman-temannya itu berhasil memisahkan ke gaduhan itu.

Terlebih kegaduhan itupun terhenti saat seorang guru datang ke kelasnya. Rada pun memutuskan untuk memanggil ke dua orang tua dari mereka.

.........

"Apakah dia tahu jika dia diadopsi dari panti asuhan?" Tanya Rada selaku wali kelas dari Nanon dan Fiat.
Tawan dan New sepakat untuk tidak memberi tahu pihak manapun termasuk pihak sekolah Bahwa Nanon adalah anak yang ia temukan di pinggir jalan. Dengan maksud Tawan dan New tidak ingin Nanon di pandang remeh. jadi mereka memutuskan untuk merahasiakan itu semua terhadap semua orang kecuali keluarganya.

"Tidak juga." ujar Tawan

"Kami belum membicarakan hal ini dengan serius padanya. kami berdua mencoba untuk menjadi ayah dan ibu untuknya." jelas Tawan sesekali melirik New berharap ucapannya tidak salah.

New sedari tadi terdiam untuk menahan amarahnya, terlebih New berurusan lagi dengan seorang pria yang sempat bertemu dengannya membuat New naik darah.

New berusaha untuk tidak mengeluarkan sepatah kata pun agar emosinya tidak meluap begitu saja.

"Saya mengerti. tapi, saya ingin Anda berdua berhati-hati tentang apa yang akan Anda katakan kepada anak Anda nanti." ujarnya yang di angguki Tawan

"Dan tolong katakan padanya untuk lebih tenang dan untuk anak-anak itu, kami akan membimbing mereka. Saya harap Anda tidak keberatan." jelas wali kelas Nanon tersebut.

"Tapi saya tidak Terima! Anda tahu pelecehan fisik adalah kejahatan. anak laki-laki itu menyiksa anak saya secara fisik!!" ujar orang di samping mereka yang tak terima akan hal itu.

The Vihokratana Family [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang