ASBD 09 - Stupid

32.4K 2.9K 142
                                    

Emang sih, perempuan itu suka sama cowok cuek.Tapi, gausah dicuekin juga kali.

••••

Manik setajam silet itu bergulir kekanan dan kekiri seiringnya tulisan per-paragraf terbaca. Tanganya juga tidak tinggal diam, jari jemari itu menggeser layar saat paragraf dalam halaman terekam di otaknya yang jenius level tinggi.

Saat waktu pulang sekolah, dia langsung membersihkan diri kemudian mendudukan tubuhnya dikursi kerja.

Ruangan berdominasi abu abu dengan paduan warna hitam terasa mencekam. Seakan atmosfer didalamnya menipis bahkan untuk bernafas saja terasa sulit.

Dan hal tersebut, Mike merasakannya sendiri. Kepalanya menunduk dengan pandangan mengarah pada lantai. Perasaan gelisah merayap dalam rongga hatinya.

Lagi lagi sikap ceroboh yang yang ia miliki akan membawanya dalam mata bahaya.

Mike memejamkan matanya reflek, saat suara dentuman besar menembus indra pendengarnya. Mendongak untuk melihat apa yang terjadi, ternyata iPad putih yang tadi dipegang oleh Aslan kini sudah remuk di pinggir dinding. Kemungkinan terbesarnya adalah, iPad tersebut dilempar oleh si pemilik.

"Bodoh!"

Aslan membuka laci meja, mengeluarkan sebuah benda keramat- menurut Mike. Sebuah pisau berukuran kecil yang pernah menggores lengan Mike sekitar satu tahun yang lalu.

Tentu saja, Mike masih ingat betul bagaimana rasa perih dan nyeri menjadi satu yang menjalar di lengannya.

"Bagaimana kau bisa begitu ceroboh, heh?" Aslan berjalan mendekat.

Suara ketukan sepatu yang bergesekan dengan lantai seakan menjadi alarm bahaya bagi Mike. Sejujurnya Mike tidak takut, hanya saja ia gelisah karena sudah mengecewakan atasnya itu.

Mike sepenuhnya yakin kalau Aslan tak akan melenyapkan nyawanya begitu saja. Paling tidak menyiksa akan menjadi pilihan lelaki psikopat yang sialnya sangat tampan itu.

"Maaf tuan, tapi saya berjanji akan menyelesaikan kekacauan ini secepatnya."

Saat sudah dihadapan Mike, Aslan menekan kuat kedua bahu ajudan peribadinya tersebut hingga lelaki itu membungkuk di hadapanya.

Mike meringis, tekanan tangan Aslan tidak main main rupanya.

"Sudah berapa kali kau mengecewakanku dengan sikap cerobohmu itu, sialan?"

"Kerugianya tidak seberapa, tetapi kau mengerti kan kalau tuanmu ini membenci yang namanya rugi?" Lanjut Aslan. Dengan sengaja menempelkan sisi pisau kecil tersebut diatas pipi Mike.

Rasa dingin pisau menjalar di pipi Mike, seperti ada sengatan, bulu kuduk lelaki itu langsung berdiri dan meremang.

"Arghhhhh!"

Jeritan Mike menahan saat matanya menangkap manik Aslan yang semakin menajam. Tuanya itu telah menggoreskan pisau di pundak sebelah kiri.

Mike tahu alasannya. Aslan tidak menggoreskan pisau dipipinya sebab tidak mau kalau sampai Zoya melihat lukanya. Kalau sampai itu terjadi sudah pasti kekasihnya itu akan marah besar. Dan satu lagi, Mike dilarang berteriak keras saat Aslan melukainya. Dikhawatirkan Zoya akan mendengar teriakan tersebut.

ASLAN : Sweet, but Dangerous [TAMAT]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang