Sekilas Tentangnya | Promo 10.10

2.4K 133 0
                                    


Mike Bactiar, lelaki berusia dua puluh tahun yang telah mengabdikan separuh hidupnya kepada pewaris keluarga Zuconus. Ada banyak alasan yang menjadikan Mike terlalu menghormati lelaki yang usianya bahkan lebih muda, darinya. 

Flashback on.

Cuaca terlihat mendung, awan hitam berkabut bergelayut diatas langit. Angin mengepak sedikit kencang, serta rintikan air jatuh pada atas kepala bocah lelaki berusia sepuluh tahun itu, membasahi rambutnya yang hitam legam. Langit dan udara disekelilingnya, seakan ikut merasakan dadanya yang terasa bergemuruh.

Ia hanya diam, tidak sanggup berkata, bahkan air matanya tidak lagi mau menetes.

Tendangan kasar terus saja mengenai tubuh kecilnya yang rapuh, tidak ada yang bisa ia lakukan. Jangankan perlawanan, menangkisnya pun ia enggan.

“Bocah sialan! Bisanya cuma nyusahin, ibu dan anak sama saja!” seru pria paruh baya, kaki jenjangnya tidak berhenti menendang tubuh kecil Mike. Rambutnya beruban termakan usia, namun tenaganya masih sekuat baja. 

Mike kecil menggenggam tanganya kuat kuat, ketika lagi lagi ayahnya menyebut wanita yang telah melahirkannya dengan hina.

Dia boleh menghinanya, melukainya, tapi tidak dengan ibunya yang sudah tenang diatas langit sana.

“Udah mati aja masih nyusahin! Idup lebih nyusahin!” serunya lagi, “Kamu yang bayar kuburan wanita gak guna itu! Cari uang yang banyak, bayar utang buat pengobatan dia, gak rela uang saya sia sia begitu saja!”

“Ayah kalau gak suka sama ibu kenapa dulu nikahin dia? Kenapa harus ada aku?” Mike tidak tahu yang diucapkannya baru saja memancing emosi Barron, ayahnya.

Barron menggeram, ia mengambil besi panjang yang ada didekatnya. Bersiap membanting benda itu menuju kepala Mike kecil, Mike memejamkan matanya, tidak berniat melawan, ia siap menerima siksaan yang ayahnya beri.

Sejatinya memang begitu, ia terlahir hanya untuk menjadi pelampiasan nasfu ayahnya saja 'kan? Takdir tidak mengizinkannya bahagia.

Lama memejamkan matanya, Mike tidak merasakan benturan apapun yang mengenai kepalanya. Saat ia membuka mata, tepat didepan wajahnya besi itu ditahan oleh lengan seseorang, ia menoleh, pria berpakaian serba hitam yang sedang menangkal besi itu.

Pria itu membalikkan keadaan, ia memelintir besi hingga kini lengan Barron yang merasakan sakit.

“Akhhh bajingan! Siapa lo, hah?!”  pelintiran terlepas, Barron memegangi lenganya yang terasa ngilu. “Pergi sekarang, dan jangan ikut campur!” teriaknya kembali.

Pria berpakaian serba hitam itu menoleh kearah bocah lelaki yang berdiri dibawah payung yang dipegang oleh teman-nya, dia Aslanio Zuconus. Bocah kecil bermata tajam yang tengah memperhatikan drama didepanya, kedua tanganya dilipat didepan dada.

Melihat kode dari tangan Aslan yang bergerak didepan lehernya, pria itu mengangguk.  Ia segera mengambil revolver dari balik saku celananya, tanpa ancang ancang, ia langsung menembakkannya tepat di kepala Barron. 

Mike melotot melihat itu, ia memandang Aslan penuh keraguan, “Itu keinginanmu kan?” tanya Aslan, nada ucapanya datar. “Aku tahu dari matamu,” lanjutnya, setelah melihat tatapan bingung dari Mike.

Aslan masih kecil, Mike pun demikian. Namun siapa sangka, dia bocah itu sangat berpotensi menjadi orang yang berbahaya nantinya? 

“Kau benar,” itu jawaban Mike, ia melirik mayat Barron yang tergeletak dibawah guyuran gerimis. Darah dari kepalanya terus mengalir mengikuti arus air. “Itu keinginanku, kau telah mengabulkannya.”

Aslan kecil menyeringai, “Ingin membalas kebaikanku?” 

•••

MAU TAU GIMANA KELANJUTNYA? Versi lengkap semua ada di Aslan versi novel ya.

Akan ada PO ke-2 dengan diskon yang lebih besar, loh. Pastinya harga akan lebih murah.

Ini kesempatan buat kamu yang belum sempat ikut PO pertama waktu lalu, jangan sampai ketinggalan lagi, ya!

AYO, GERCEP KE SHOPPE KARENA PROMO HANYA BERLAKU HARI INI SAJA, YA!

AYO, GERCEP KE SHOPPE KARENA PROMO HANYA BERLAKU HARI INI SAJA, YA!

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
ASLAN : Sweet, but Dangerous [TAMAT]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang